SOLOPOS.COM - Ilustrasi bahan bakar minyak (Wahyu Darmawan/JIBI/Bisnis)

Penelitian baru dilakukan BBPT dalam mengembangkan green petroleum.

Solopos.com, JAKARTA — Pusat Teknologi Sumber Daya Energi dan Industri Kimia Badan Pengkajian dan Penetapan Teknologi (BPPT) mengembangkan green petroleum yang bisa menjadi pengganti bahan bakar minyak (BBM) dari fosil.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Pusat Teknologi Sumber Daya Energi dan Industri Kimia BPPT Adiarso, mengatakan green petroleum bisa menggantikan BBM meskipun tidak sama persis.

Ekspedisi Mudik 2024

“Green petroleum ini 80%-100% bisa menggantikan BBM, karena struktur kimianya mirip. Mirip loh ya, bukan sama,” kata Adiarso, seperti dilansir Antara, Rabu (20/4/2016), di Jakarta.

“Dari sisi fungsi memang berbeda, kalau biofuel yakni biodiesel atau bioethanol itu cuma bisa 20% kalau ini bisa gantikan 100%,” katanya tentang green petroleum, yang dikembangkan dari biomassa berbahan limbah sawit.

Adiarso menjelaskan saat ini BPPT baru mengembangkan green petroleum di laboratorium bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung dan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral.

Ia menambahkan paling tidak masih butuh waktu dua hingga tiga tahun untuk membuat bahan bakar alternatif itu di pabrik percontohan. “Pengkajian hingga penerapan teknologi ini sejak awal hingga akhir bisa saja memakan waktu lima hingga sepuluh tahun. Untuk bisa membuat sebuah pilot plant minimal dibutuhkan dana Rp5 miliar,” ujar dia.

Ia mengatakan pemanfaatan potensi biomassa harus segera diperluas mengingat Indonesia sudah menjadi net importir minyak bumi dan cadangan batubaranya diperkirakan hanya mampu memenuhi kebutuhan energi hingga 2030.

“Batubara hanya terasa 23% dan berkualitas rendah karena yang kualitas baik sudah diekspor semua. Maka di 2031, Indonesia sudah akan menjadi net importir untuk semua energi jenis fosil,” ujar dia.

Biomassa, menurut dia, bisa menjadi pilihan karena mampu berperan ganda, sebagai sumber bahan bakar padat yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik, bahan bakar cair untuk menggantikan BBM dan gas untuk menggantikan LPG.

Sumber bahan bakar berbasis sawit, ia menjelaskan, menjadi pilihan strategis karena Indonesia merupakan penghasil minyak sawit mentah terbesar di dunia dengan produksi mencapai 32 juta ton per tahun berikut limbah cair dan padatnya.

Sejauh ini, ia mengatakan, inovasi teknologi bahan bakar berbasis sawit BPPT mencakup Pure Plant Oil (PPO), biodiesel, green petroleum, dimethyl ether, bioethanol, dan biogas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya