SOLOPOS.COM - Forum Group Discussion (FGD) dengan tema “Model Pelaporan Keuangan Koperasi Menuju Era Koperasi Digital yang digelar di Aula Dinas Koperasi UKM Kota Salatiga, belum lama ini.(Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA--Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah koperasi terbanyak di dunia. Kondisi ini tentu memiliki dampak positif untuk mendukung perkembangan ekonomi nasional. Meskipun demikian berbagai masalah masih ditemukan dalam perkembangannya.

Hal tersebut diungkap peneliti dari Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Dr. Teguh Wahyono, S.Kom, M.Cs. Dia menyebut, salah satu kendala yang dialami oleh koperasi yaitu kesulitan dalam penyusunan laporan sesuai dengan standar yang berlaku.

“Banyak koperasi pada akhirnya berstatus non aktif karena tidak mampu menyajikan laporan keuangan dengan baik dan tidak berhasil menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan secara rutin. Kondisi tersebut semakin diperburuk dengan adanya pandemi Covid-19 yang telah mengakibatkan melemahnya ekonomi nasional dan global dan tentunya berdampak negatif bagi pertumbuhan koperasi,” imbuhnya.

Baca Juga: Wisata Rawa Jombor Klaten Ditata Ulang, Warung Apung Pindah ke Daratan

Lebih lanjut Teguh Wahyono menyebutkan bahwa berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, terdapat 1.785 Koperasi dan 163.713 UMKM terdampak pandemi Covid-19.

Oleh sebab itu, pihaknya terdorong untuk melakukan penelitian yang bertujuan membantu koperasi dalam penyusunan laporan keuangan secara digital dengan mengembangkan sistem informasi yang terintegrasi.

Teguh Wahyono mengatakan penelitian tersebut dilakukan bersama sejumlah peneliti lainnya dengan hibah pendanaan dari Direktorat Jenderal Penddikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tahun 2021.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT) yang mengusung tema “Pengembangan Model Pelaporan Keuangan Terintegrasi Berbasis Mobile Untuk Koperasi Menuju Era Koperasi Digital Pascapandemi Covid-19”.
Gandeng Dinkop UKM.

Baca Juga: Incar Predikat Kota Kreatif Kuliner, Salatiga Siap Bawa Ketela ke Kancah Internasional

Pilot Project

Para peserta Forum Group Discussion (FGD) dengan tema “Model Pelaporan Keuangan Koperasi Menuju Era Koperasi Digital yang digelar di Aula Dinas Koperasi UKM Kota Salatiga, belum lama ini.(Istimewa)
Para peserta Forum Group Discussion (FGD) dengan tema “Model Pelaporan Keuangan Koperasi Menuju Era Koperasi Digital yang digelar di Aula Dinas Koperasi UKM Kota Salatiga, belum lama ini.(Istimewa)

Teguh yang juga bertindak sebagai ketua tim, mengatakan program ini dilakukan bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kota Salatiga dengan menunjuk pilot project pada beberapa Koperasi Konsumen dan Produsen di Salatiga. Adapun anggota tim lainnya terdiri atas  Purwanto, S.E, M.Cs dan Dr. Evi Maria, SE. Akt., M. Acc yang merupakan dosen Program Studi D3 Sistem Informasi Akuntansi FTI UKSW.

Evi Maria mengatakan tim peneliti melakukan serangkaian kegiatan untuk terealisasinya program tersebut. “Target penelitian ini adalah tersusunnya aplikasi pelaporan keuangan berbasis mobile bagi koperasi dan aplikasi integrasi pelaporan keuangan yang dapat membantu Dinas Koperasi mengkonsolidasikan laporan keuangan koperasi konsumen dan produsen yang ada di Kota Salatiga,” ujarnya.

Sementara itu, Purwanto, mengatakan digitalisasi model pelaporan keuangan tersebut saat ini menjadi sangat penting mengingat era kebiasan baru pasca pandemi Covid-19 yang mendorong segala sesuatu dilakukan secara online.

Dijelaskan Purwanto, rangkaian penelitian dibuka dengan menggelar Forum Group Discussion (FGD) di Aula Dinas Koperasi UKM Kota Salatiga, belum lama ini.

Baca Juga: Harga Rp10.750/kg, Kedelai Impor Jadi Buruan di Kudus

Mengusung tema “Model Pelaporan Keuangan Koperasi Menuju Era Koperasi Digital”, FGD diikuti oleh 30 orang dari 19 koperasi di Kota Salatiga serta dihadiri Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Salatiga, Rochadi.

Dalam kesempatan tersebut Rochadi menyambut baik dan siap mendukung kegiatan yang dilakukan oleh tim peneliti dari UKSW. Menurutnya saat ini adalah era teknologi informasi, sehingga penggunaan aplikasi berbasis komputer yang terintegrasi tidak hanya akan mempermudah penyusunan laporan keuangan di koperasi saja, tetapi juga mempermudah monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh Dinas Koperasi.

Kegiatan ini juga disambut baik oleh koperasi-koperasi di Kota Salatiga. Hal tersebut dapat dilihat dengan kesediaan lima koperasi untuk terlibat dalam pilot project pengembangan sistem. Mulai dari analisa kebutuhan, perancangan, sampai pada implementasi sistem informasi terintegrasi tersebut.

“Mereka berharap penerapan sistem ini nantinya dapat mempermudah koperasi menyajikan laporan keuangan yang diperlukan dan sesuai dengan standar pelaporan yang berlaku,” imbuh Purwanto.

Rekomendasi
Berita Lainnya