SOLOPOS.COM - Ilmuwan sedang meneliti pemberian vaksin melalui hidung. (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO-Para ilmuwan sedang mengerjakan alternatif untuk vaksin Covid-19 yang bisa diberikan tanpa suntikan, tetapi melalui hidung. Hasil penelitian ini telah memberikan sinyal positif sejauh ini.

Seperti dikutip dari DW, Sabtu (22/1/2022), para ilmuwan di Meksiko saat ini mencoba membuat vaksin yang bisa diberikan melalui hidung yang disebut Patria – yang berarti tanah air dalam bahasa Spanyol. Mereka berharap vaksin ini bisa segera memulai uji klinis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Departemen Mikrobiologi di Ichan School of Medicine, Mount Sinai Hospital, Amerika Serikat (AS) Peter Palese, mengembangkan bahan utama yang digunakan dalam vaksin nasal atau vaksin melalui hidung bersama tim penelitinya.

Baca Juga: Beda-Beda, Ini Efek Samping Vaksin Booster Pfizer, Moderna, AstraZeneca

Dalam sebuah wawancara, dia mengatakan salah satu keuntungan utama dari vaksin nasal atau vaksin melalui hidung yakni kemampuannya untuk disimpan di lemari es pada suhu 2-4 derajat Celcius, ketimbang suhu sangat rendah untuk Pfizer dan Moderna. “Jauh, jauh lebih murah untuk memproduksi vaksin ini dibandingkan dengan vaksin mRNA oleh Pfizer dan Moderna,” kata Palese.

Uji coba fase satu dan dua saat ini sedang difasilitasi secara paralel karena urgensi pandemi. Orang-orang dari lima negara terlibat dalam uji coba dan data awal diharapkan pada Juli ini.

“Ini bekerja dengan baik pada hewan, kami memiliki penelitian yang fantastis dan menarik pada hamster dan tikus, tetapi jelas tikus dan hamster bukanlah manusia,” tutur Palese seperti dikutip dari Antara pada Sabtu (22/1/2022).

Baca Juga: Pakar Patologi Klinik UNS Solo: Booster Vaksin Covid-19 Penting, Tapi..

Di sisi lain, para ilmuwan di Washington University di St Louis juga sedang mengerjakan vaksin nasal Covid-19. Tim peneliti yang dipimpin pakar imunologi virus Michael Diamond dan ahli onkologi David Curial menemukan, tikus yang menerima dosis tunggal vaksin melalui hidung sepenuhnya terlindungi dari SARS-CoV-2.

Tetapi tikus yang menerima vaksin yang sama melalui suntikan hanya terlindungi sebagian. Untuk membuat vaksin, para peneliti memasukkan spike protein SARS-CoV-2 di dalam adenovirus, yang menyebabkan flu biasa. Tetapi mereka mengubah adenovirus sehingga tidak dapat menyebabkan penyakit. Hal ini memungkinkan tubuh untuk mengembangkan pertahanan kekebalan terhadap protein lonjakan.

Baca Juga: Gejala Omicron Berbeda Tergantung Dosis Vaksin Covid-19

“Dosis tunggal menghasilkan respons imun yang kuat. Vaksin yang membutuhkan dua dosis untuk perlindungan penuh kurang efektif karena beberapa orang, karena berbagai alasan, tidak pernah menerima dosis kedua,” kata Curial. Kemudian, karena vaksin tidak mengandung virus hidup, maka akan akan menjadi pilihan yang baik untuk orang-orang dengan sistem kekebalan terganggu seperti pasien kanker, HIV dan diabetes, demikian pendapat para ilmuwan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya