SOLOPOS.COM - Kepala Desa Sidowarno, Rujito memberi tanda tempat yang memunyai debit air dalam tanah dengan patok bambu. Foto diambil Kamis (13/9). (Foto: Iskandar/JIBI/SOLOPOS)

Kepala Desa Sidowarno, Rujito memberi tanda tempat yang memunyai debit
air dalam tanah dengan patok bambu. Foto diambil Kamis (13/9). (Foto: Iskandar/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN–Penemuan sumber mata air berdebit tinggi di Sidowarno, Wonosari, Klaten disambut suka cita sejumlah warganya. Karena selama ini mayoritas warga setempat mengonsumsi air tak layak konsumsi.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Berdasar penelitian tim dari kabupaten debit sumber mata air bersih di desa kami ada di Dukuh Morangan. Debit air terhitung 5-7,5 liter per detik, sehingga cukup untuk mengairi orang sekecamatan. Dulu mbah-mbah kami uga pernah bilang bahwa di Sidowarno ada sungai di dalam tanah, mungkin titik itu yang dimaksud mbah-mbah kami dulu,” papar Kepala Desa Sidowarno, Rujito ketika ditemui di Sidowarno, Kamis (13/9).

Dia memperkirakan dana pendampingan senilai Rp27 juta akan bisa dicairkan pada akhir September. Karena dia mengaku telah mendapat informasi tentang keberadaan dana dari Pemkab Klaten yang sudah diteken itu.

Menurut dia jika sumber mata air bening itu dieksploitasi, warga Sidowarno yang pascapelurusan Sungai Bengawan Solo kesulitan mendapat air bersih, akan segera tertolong. Sebab pascapelurusan Sungai Bengawan Solo, mayoritas air sumur di daerahnya berubah menjadi asin, keruh dan berbau. Karena itu warga harus membeli air bening untuk berbagai keperluan rumah tangga.

Rujito menjelaskan jika dana pendamping sudah di tangan, pihaknya segera bekerja mengeksploitasi sumber mata air tersebut. Bahkan
pihaknya juga mengaku telah merancang pipanisasi ke seluruh warga di Sidowarno secara bertahap.

“Kalau pipanisasi air bersih itu bisa terwujud nanti tentu akan bisa menambah pendapatan desa. Hal ini tentu akan terkait erat dengan
kesejahteraan warga kami,” papar dia.

Secara terpisah Ketua Lembaga Keswadayaan Masyarakat Sidowarno, Sunardi membenarkan adanya penemuan sumber mata air bersih berdebit tinggi tersebut. Hal itu terjadi setelah tim dari kabupaten meneliti ke beberapa tempat di Sidowarno. Namun dari beberapa tempat itu, titik di Morangan dinilai sebagai tempat yang memiliki debit air paling besar.

“Kalau tim dari kabupaten itu mengibaratkan di bawah permukaan tanah itu ada tampungan air seperti gentong besar. Sedangkan kalau para orangtua di sini [Sidowarno] mengatakan ada sungai di dalam tanah yang mengalir deras,” ungkap Sunardi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya