SOLOPOS.COM - Ilustrasi burung. (Antara)

Solopos.com, MAKASSAR – Peneliti menemukan 21 spesies burung baru di Indonesia hingga awal 2020. Kemajuan ornitologi dan taksonomi berhasil memisahkan dan menambahkan sejumlah spesies burung di tanah air.

Semula, jumlah spesies burung yang terdaftar di Indonesia ada 1.777 spesies. Namun, hasil riset membuat empa spesies keluar dari daftar ini. Di sisi lain, ada penambagan 21 spesies baru sehingga jumlahnya total kini menjadi 1.794 spesies.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

90 Bangunan Rusak dan 140 Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang Di Sragen

Penemuan 21 spesies baru terdiri atas tujuh spesies burung baru yang dideskripsikan (newly described species) termasuk myzomela alor (myzomela prawiradilagae) dan cabai kacamata (dicaeum dayakorum).

Ekspedisi Mudik 2024

Myzomela alor diumumkan sebagai spesies baru pada Oktober 2019. Spesies ini termasuk burung endemis Pulau Alor. Burung ini berhabitat di pegunungan dengan ketinggian 900-1.270 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Wapres Maruf Amin: Khatib Masjid Jangan Bangun Narasi Konflik

Penemuan burung cabai kacamata (dicaeum dayakorum) merupakan hasil kajian mendalam dan waktu yang panjang. Para ilmuwan lalu memperkenalkannya sebagai spesies baru dengan nama ilmiah dicaeum dayakorum.

“Nama tersebut terinspirasi sekaligus untuk menghormati Suku Dayak yang memiliki pengetahuan lokal luar biasa tentang flora dan fauna di tanah kelahiran mereka,” kata Research and Communication Officer Burung Indonesia, Achmad Ridha Junaid, di Makassar, Jumat (14/2).

Air Embung di Polokarto Sukoharjo Bikin Gatal-Gatal dan Ikan Mati, Tercemar Limbah?

Kemajuan pengetahuan di bidang ornitologi taksonomi juga berhasil menemukan 14 spesies burung baru hasil dari pemisahan spesies terdahulu (split species). Secara terperinci, pemisahan spesies itu terjadi pada empat spesies yang sebelumnya merupakan subspesies dari spesies yang dikenal sebelumnya.

Spesies itu misalnya sikatan tanajampea (cyornis djampeanus). Spesies ini sebelumnya dikenal sebagai endemis Pulau Tanajampea. Hasil penelitian lebih lanjut menemukan spesies ini mirip dengan sikatan sulawesi (cyornis omissus).

Sultan HB X Komentari Erupsi Merapi: Hanya Meleleh, Mending Keluar daripada Tidak

“Sikatan tanajampea [lalu] dikelompokkan sebagai subspesies sikatan sulawesi,” ujar Achmad.

Tak hanya itu, Achmad menyebutkan ada lima spesies burung lainnya yakni kipasan peleng, ceret taliabu, myzomela taliabu, cikrak peleng, dan cikrak taliabu. Jumlah itu masih ditambah tiga spesies berasal dari Pulau Peleng, Provinsi Sulawesi Tengah, dan dua spesies lainnya berasal dari Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya