SOLOPOS.COM - Akutsu, Mayasaki dan Aoki Takenobu didampingi Ir. Gatot Supangkat, M.P saat menyampaikan maksud kedatangan mereka ke UMY (JIBI/Harian Jogja/Humas UMY)

Harianjogja.com, BANTUL-Merasa ada krisis kepercayaan (agama) dan budaya di Jepang, peneliti asal Negeri Sakura, AokiTakenobu, dan Akutsu MasayukiD melakukan penelitian di Indonesia. Penelitian yang akan mereka usung terkait dengan iklim dalam perspektif islam.

“Ini menjadi sangat penting sebab jika tidak cepat ditangani akan membahayakan bagi negara kita sendiri, ” Jelas Aoki Takenobu, Phd
selaku dosen dari Chiba Universty, Jepang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Untuk melengkapi data penelitian tersebut hari ini, Jumat (19/9/2014) Aoki Takenobu dan Akutsu Masayuki datang berkunjung ke
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Dalam kunjungan tersebut mereka mendapat kesempatan untuk
mempelajari penjelasan tentang Iklim dalam persperktif Islam yang disampaikan oleh Ir. Gatot Supangkat, M.P selaku dosen Fakultas
Pertanian UMY.

Ekspedisi Mudik 2024

“Saya merasa senang karena telah disambut baik ketika datang ke UMY,” ungkap Akutsu, Masayuki, Ph. D dari The University of Tokyo, seperti dikutip dari rilis Humas UMY.

Aoki menjelaskan tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana perspektif agama selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama diintegrasikan dengan ilmu pengetahuan. Sebab selama ini, menurutnya di Jepang selalu membelakangkan urusan kepercayaan dan budaya. Padahal seperti banyak orang ketahui, Jepang adalah negara yang terkenal dengan kemajuan teknologi.

Sayangnya hal ini tidak sebanding dengan kepercayaan dan budaya yang ada di Jepang. Bahkan di Negara Timur Tengah ilmu pengetahuan, teknologi, tidak pernah dicampur adukkan dengan agama, mereka masih menganggap bahwa agama hanya digunakan untuk ibadah saja.

Situasi ini berbeda dengan Indonesia, masyarakat di Indonesia selalu mencoba menyelaraskan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan dengan agama dan budaya yang mereka anut. Sehingga hal ini membuat adanya kehidupan yang harmonis antar sesama dan rasa toleransi yang tinggi.

“Jadi dengan kata lain dapat dikatakan bahwa negara-negara maju seperti Amerika, Eropa dan Negara maju lainnya kurang memperhatikan tentang pentingnya menyelaraskan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan dengan agama dan budaya,” paparnya.

Aoki mengakui Indonesia memang masih perlu belajar tentang ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi Indonesia memiliki kemampuan beragama dan berbudaya dengan nilai yang tinggi. Selain itu Indonesia juga memiliki banyak potensi alam dan budaya yang dimiliki.

Aoki dan Akutsu juga berharap, hasil penelitian mereka tentang Iklim dalam Perspektif Islam dapat disampaikan secara luas dalam bentuk seminar internasional, buku, maupun jurnal. Selain itu juga diharapkan dapat menjadi koreksi bagi Negara Indonesia dan Jepang untuk bisa menyeimbangkan dan menyempurnakan Teknologi dan ilmu pengetahuan dengan agama dan budaya yang ada di Negara masing-masing. Sehingga penelitian ini bisa berjalan dengan semestinya dan bisa di manfaatkan di Indonesia dan Jepang.

“Karena dengan begitu, masyarakat bisa sadar tentang pentingnya nilai budaya dan agama untuk kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya