SOLOPOS.COM - Sarpan, 37, warga Dusun Klumpit RT 001/RW 005, Desa Tegiri, Kecamatan Batuwarno, Wonogiri, terbaring di tempat tidur rumahnya karena mengalami patah tulang belakang dan tulang paha kiri, Minggu (14/3/2021). (Solopos.com/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI – Penebang kayu di Batuwarno, Wonogiri, yang mengalami patah tulang, Sarpan alias Edo kini dirawat di rumah. Pria berusia 37 warga warga Dusun Klumpit RT 001/RW 005, Desa Tegiri, Kecamatan Batuwarno, Wonogiri, Jawa Tengah itu kesulitan bergerak.

Dia mengalami patah tulang belakang dan tulang paha kiri. Hal itu terjadi akibat tertimpa pohon saat menebang kayu Dusun Tompak, Desa Sendangsari, Kecamatan Batuwarno, sekitar dua bulan lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Saat ini ia hanya bisa terbaring di tempat tidur. Bahkan untuk minum dan makan harus disuapi. Jika ingin buang air kecil dan besar dibantu memakai alat.

Baca juga: Viral! Warga Temanggung Kesurupan Massal Gegara Pohon Beringin Ditebang

Dirawat di Rumah

Pada Jumat (12/3/2021), anggota DPRD Wonogiri yang juga beralamat di Batuwarno, Gimanto, berkunjung ke rumah Edo. Ia telah merekomendasikan agar Edo dirawat di RSUD Wonogiri. Tujuannya agar perawatan luka lebih maksimal dan pemulihannya lebih cepat dan baik.

Segala perawatan dan pengobatan akan diurus oleh Gimanto. Menanggapi hal itu, keluarga Edo, menyatakan belum siap dan masih takut dengan adanya pandemi Covid-19. Sementara ini keluarga memilih merawat Edo di rumah.

Baca juga: Kisah Sedih Penebang Kayu di Batuwarno Wonogiri: Patah Tulang, Kini Cuma Bisa Tiduran

Tinggal Bersama Istri

Dia tinggal bersama istrinya, Satiyem, 81. Ketua Rukun Warga (RW) setempat, Aris Ardiyanto mengatakan, setelah tertimpa pohon Edo dibawa ke salah satu rumah sakit di Solo untuk menjalani operasi patah tulang di dua bagian tubuhnya. Edo dirawat di rumah sakit selama 14 hari. Penanganan operasi berjalan lancar dan biaya dicover KIS BPJS.

"Memang dia ini sehari-hari bekerja sebagai tukang tebang pohon. Saat menarik kayu yang ditebang menggunakan tali bersama warga lain, jarak posisi dia dengan kayu yang ambruk dekat. Saat lari sudah tidak bisa dihindari, namun teman-temannya berhasil lari," kata dia di rumah Edo, Minggu, (14/3/2021).

Baca juga: Ayam Panggang Mbok Cimplek Jatipuro Karanganyar Viral, Sehari Habis Ratusan Ekor

Aris mengatakan, saat ini di bagian tulang ekor Edo ada luka yang berukuran satu telapak tangan. "Lukanya sampai tembus ke tulang. Dulu itu cuma kecil, kemungkinan karena mas Edo ini sulit bergerak dan banyak terbaring kemudian membesar. Selain itu kalau tidak bisa gerak juga lembab," ungkap dia.

Ia mengatakan, hingga kini Edo masih melakukan kontrol setiap dua pekan sekali di rumah sakit Solo. Dokter di sana menyarankan mencari perawat di dekat rumah untuk membersihkan luka itu secara rutin setiap hari. Kini setiap hari perawat di PKU Muhammadiyah secara sukarelawan bergantian membersihkan luka Edo.

"Kalau rumah sakit di sana memang penanganan tulang. Ini ada luka baru, maka sarannya seperti itu. Selain itu syaraf atau perasa di bagain perut ke bawah termasuk kaki kurang berfungsi baik. Kadang terasa kadang tidak terasa. Maka juga dilakukan terapi syaraf juga," ujar dia.

Baca juga: Pedagang di Warung Emplek Tepi Jalan Solo – Sragen Ditemukan Meninggal Terduduk di Kursi

Jogo Tonggo

Atas kondisi itu, Aris bersama Kepala Desa Tegiri yang juga tetangganya, Sri Wahyuni, membentuk tim jogo tonggo untuk membantu Edo, baik dari segi perawatan maupun pengobatan. Tim itu mengelola keuangan dari para donatur untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Edo.

"Bukanya apa-apa, kami murni membantu. Karena Bu Satiyem ini juga sudah sepuh, maka kami bantu kelola. Setiap hari ada laporan pemasukan dan pengeluaran. Kalau mas Edo butuh vitamin, suplemen atau makanan kami belikan. Begitu juga saat melakukan kontrol patah tulang," kata dia.

Baca juga: Hore! BLT Tahap III di Wonogiri Diperkirakan Cair Pekan Ini

Menurut Aris, akhir-akhir ini banyak bantuan yang berdatangan kepada Edo. Baik dari perorangan, paguyuban maupun dari para sukarelawan. Pihaknya mempersilahkan para donatur untuk menyerahkan bantuan ke keluarga langsung atau tim jogo tonggo.

"Beberapa waktu lalu ada sukarelawan bidang perawatan luka kulit dari Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri. Setiap lima hari sekali mau ke sini bantu membersihkan. Menurut sukarelawan Insyaallah luka bisa disembuhkan dengan bertahap," kata Aris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya