SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kartu Tanda Penduduk (KTP). (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Penduduk Solo, tingkat kepadatan penduduk di Solo mencapai 12.000 jiwa per kilometer persegi.

Solopos.com, SOLO–Tingkat kepadatan penduduk di Kota Solo kian padat mencapai 12.000 jiwa per kilometer persegi. Kecamatan Serengan menjadi wilayah terpadat dengan tingkat kepadatan penduduknya mencapai 19.109 jiwa per kilometer persegi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Plt. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Bapermas PP PA dan KB) Solo Widdi Srihanto mengatakan saat ini Kota Solo masih dihadapkan dengan persoalan kependudukan, seperti kuantitas dan kualitas penduduk.

“Kepadatan penduduk Solo saat ini sudah mencapai 12.000 jiwa per kilometer persegi,” kata dia ketika dijumpai wartawan di sela-sela peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) tingkat Kota Solo di Pendapi Gede Balai Kota, Selasa (30/8/2016).

Widdi menilai diperlukan komitmen politis dan persamaan persepsi para stakeholder dan mitra kerja untuk mengatasi persoalan tersebut. Menurutnya urbanisasi masyarakat dari luar Solo ke ke Kota Solo menjadi penyebab. Hal ini dinilai dapat menjadi gangguan yang serius bagi Kota Solo, seperti kemacetan, kriminalitas, sampah hingga terbatasnya lahan terbuka hijau.

“Pola tahunan dimana urbanisasi tak terbendung menyedot sumber daya manusia dari luar masuk ke Kota Solo,” kata Widdi.

Selain ubanisasi, Widdi mengatakan faktor tingginya kepadatan penduduk dipengaruhi pula gaung program keluarga berencana (KB) yang menurun. Berdasarkan data Bapermas PP PA dan KB, jumlah pasangan usia subur (PUS) ada 71.913 kepala keluarga. Dari jumlah itu, hanya 48.063 KK atau 66,83% yang mengikuti program KB. Angka ini menurun dibanding tahun lalu yang peserta KB mencapai 51.954 KK atau 77,8% dari jumlah PUS. Jika jumlah anggota keluarga tidak bisa dikendalikan, maka akan berdampak pada kepadatan penduduk di Kota Solo. Karena itu melalui peringatan Harganas, pihaknya mengajak seluruh keluarga menggalakkan program KB.

“KB bukan hanya untuk mengendalikan laju penduduk, tapi juga untuk membangun keluarga, masyarakat dan negara,” katanya.

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo dalam sambutannya mengatakan akan menggalakkan kampung keluarga berencana (KB) di tiap kelurahan mulai tahun ini. Rudy mengaku pertumbuhan penduduk di Solo itu sudah cukup mengkhawatirkan. Hal ini merujuk tingkat kepadatan penduduk mencapai 12.000 jiwa per kilometer persegi.

“Jumlah penduduk tidak ideal dengan luas wilayah Solo. Jadi program KB harus digalakkan lagi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya