Solopos.com, SEMARANG — Julukan Kota Santri memang tidak disematkan kepada Brebes. Kendati demikian, Kabupaten Brebes merupakan daerah dengan jumlah penduduk yang memeluk agama Islam atau muslim terbesar atau terbanyak di Jawa Tengah (Jateng).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), mayoritas penduduk di Brebes memeluk agama Islam, mencapai 99,47%. Bahkan pada 2020 lalu, dari 1,97 juta penduduk di Brebes, sekitar 1,93 juta di antaranya memeluk agama Islam.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Sementara jumlah penduduk yang beragama Kristen sekitar 3.486 orang, Katolik sekitar 1.851 orang, pemeluk agama Hindu berjumlah 140 orang, dan memeluk agama Buddha sekitar 209 orang.
Dikutip dari nu.or.id, jejak penyebaran agama Islam di Brebes tak bisa dilepaskan dari keberadaan Pondok Pesantren Yanbu’ul Ulum di Dusun Lumpur, Desa Limbangan, Kecamatan Losari. Ponpes ini memang didirikan sekitar tiga abad setelah Islam masuk wilayah Losari, tepatnya pada tahun 1874. Kendati demikian, pesantren yang populer disebut Pesantren Lumpur ini sangat berperan dalam menyebarkan ilmu agama di tengah masyarakat.
Sementara itu, jejak penyebaran agama Islam di Brebes tak bisa dilepas dari sosok Pangeran Angka Wijaya atau Panembahan Losari, yang merupakan cucu Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.
Baca juga: Ini Dia Kabupaten & Kota dengan Penduduk Islam Terbanyak di Jateng
Tokoh yang makamnya berada di Kompleks Makam Pulosaren, Losari Lor ini menyebarkan agama Islam di wilayah Losari sekitar abad ke-16.
Selain Pangeran Angka Wijaya, tokoh penyebaran agama Islam di Brebes adalah Mbah Idris atau KH Idris bin ahmad Sholeh yang merupakan pendiri Pesantren Lumpur dan Syekh Junaidi yang makamnya berada di Desa Randusanga Wetan.
Selain keberadaan tokoh, sejarah penyebaran agama Islam di Brebes juga bisa dilihat dengan berdirinya sejumlah pesantren tua seperti Pesantren Lumpur, Pesantren Karangmalang, Pesantren As-Salafiyah Luwungragi, dan Pesantren Al-Hikmah di Benda Sirampog.