SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Status media sosial (Medsos) sejumlah pegiat seni Solo ramai dengan ucapan bela sungkawa dan doa sejak, Rabu (17/4/2019). Menyusul kabar duka meninggalnya Ketua Asosiasi Karnaval Indonesia, Dynand Fariz, di Rumah Sakit (RS) Jember Klinik, Rabu pagi.

Salah satunya Koordinator Solo Batik Carnival (SBC) XI dan XII, Ade Sugriwa. Kepergian pendiri sekaligus Presiden Jember Fashion Carnaval (JFC) tersebut menjadi pukulan berat. Baginya, mendiang Dynand adalah inspirator. Yang merangkap jadi mentor, guru, sekaligus motivator bagi sesama pegiat karnaval.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Kegigihannya menggarap JFC terbukti berhasil. Hingga membuat kota-kota lain sukses menggelar acara serupa. Dari JFC, disusul SBC, dan beberapa karnaval di daerah lain. Hampir setiap tahun, Dynand, ikut mendukung serangkaian agenda SBC. “Beliau adalah sosok panutan dan junjungan bagi kami anak-anak karnaval. Pengabdiannya sebagai mentor sangat berarti. Semoga Allah menerima semua amal ibadahmu, dan Allah menjagamu selalu di sisinya,” tulis Ade di akun Facebook, Rabu pagi.

Ekspedisi Mudik 2024

Hal serupa dirasakan talent SBC yang juga menjadi talent JFC, Eko Prasetyo. Kabar duka tersebut bak mimpi buruk yang tak pernah dibayangkan. Apalagi Dynand meninggal di tengah kesibukan mereka mempersiapkan JFC 2019. Sementara, sebelumnya tak pernah ada keluhan sakit serius. “Yang pasti kami sangat kehilangan. Di JFC pun yang paling ditunggu-tunggu ya Mas Dynand. Beliau juga yang ngasih semangat ke saya dan teman-teman kalau mau show time,” kata sang junior yang akrab disapa Tyo, Rabu.

Semangat Dynand, menurut Tyo menular kepada para juniornya. Berkat dukungannya, para creative talent berani bereksplorasi. Memulai dari event lokal, hingga berkembang ke kancah nasional. “Saya sendiri ikut di SBC dan JFC karena merasakan aura positif mas Dynand ke saya. Hingga saya sampai di titik ini,” kata dia.

Ucapan bela sungkawa juga disampaikan koreografer andalan Solo, Eko Pece melalui status Whatsapp-nya. Ia menyebut Dynand sebagai sahabat, sekaligus kakak yang jenius. Disusul kalimat doa dan permohonan maaf atas kesalahan almarhum selama hidup.

“Ya beliau dan timnya bisa disebuat maestronya carnival-nya Indonesia. Ibaratnya Jember Fashion Carnival jdi kiblatnya karnaval daerah-daerah lainnya, banyak daerah lain dari karya-karya beliau bisa dijadikan inspirasi trend carnival tiap tahunnya. Beliau juga bagus dalam menjelaskan ilmu yg diberikan saat workshop maupun sharing. Bila kita ada kendala atau masalah beliau selalu mmberikan saran dan masukan. Yang jelas beliau itu humble, cerdas, loyal, penuh inspiratif, pekerja keras, dan menjunjung tinggi kualitas dalam berkarya,” kenang Yanuar, Desainer Carnaval solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya