SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KULONPROGO—Alih status guru menyebabkan banyak Taman Kanak-kanak di Kulonprogo kekurangan pengajar. Idealnya satu kelas diampu dua guru.

Hal itu disampaikan Ketua Ikatan Guru Taman Kanak-kanan Indonesia (IGTKI)- PGRI Kulonprogo Suhada, di sela peringatan ulang tahun ke-63 ikatan tersebut di Gedung Kesenian, Kamis (23/5/2013) pagi. Menurut dia, kekurangan guru juga dipicu adanya pengalihan status guru TK menjadi guru Sekolah Dasar (SD). Secara keseluruhan, guru TK yang ada di Kulonprogo mencapai 865 orang terdiri dari GTT dan PNS.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sekarang kan SD juga kekurangan guru, jadi banyak guru TK yang dialihkan untuk mengisi kekosongan tersebut. Padahal TK sendiri juga kurang. Satu kelas seharusnya diampu dua guru, sekarang baru bisa satu,” katanya.

Untuk mengatasi kekurangan itu, kata dia, ada beberapa upaya yang dilakukan seperti yayasan pengelola TK mengangkat guru baru, atau guru yang berstatus PNS secara swadaya menyisihkan uangnya untuk membayar tenaga baru.

Jumlah guru TK tersebar merata di seluruh wilayah di Kulonprogo. Jumlah paling banyak, bukan terdapat di Wates, justru berada di Kecamatan Galur dengan 41 TK. Menurutnya, jumlah TK sudah cukup memadai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya