SOLOPOS.COM - Ilustrasi PTM di sekolah (Dok. Solopos.com/Antara)

Pendidikan Wonogiri, Pemkab menyiapkan dana senilai Rp250 juta bagi pelajar yang mendapat nilai ujian 100.

Solopos.com, WONOGIRI — Lebih dari 13.000 siswa SMP mengikuti Ujian Nasional (UN) mulai Selasa (2/5/2017) ini. Sedangkan siswa SD akan mengikuti Ujian Sekolah (US) yang dimulai 15 Mei mendatang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri memastikan akan memberi hadiah berupa uang bagi siswa SD dan SMP yang mendapat nilai 100 dalam ujian. Kebijakan tersebut merupakan kali kedua di Wonogiri.

Pemberian hadiah uang kali pertama diinisiasi Bupati Joko Sutopo pada 2016. Sebelum ujian berlangsung Bupati menjanjikan para siswa mendapat sejumlah uang jika mendapat nilai 100 dalam ujian.

Janji Bupati ampuh memotivasi siswa. Sebanyak 567 siswa SD hingga SMA/SMK pada tahun itu mendapat nilai 100. Jumlah tersebut meningkat sangat signifikan dibanding 2015 yang saat itu hanya 200-an anak.

Uang senilai Rp200 juta diberikan kepada mereka dengan perincian siswa SD mendapat Rp200.000/mata pelajaran yang mendapat nilai 100. Sedangkan siswa SMP-SMA/SMK mendapat Rp1 juta/mata pelajaran bernilai 100. Dana tersebut dari uang pribadi Bupati.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri, Siswanto, kepada Solopos.com, Senin (1/5/2017), menyampaikan tahun ini anggaran pemberian penghargaan kepada siswa dengan nilai UN 100 bersumber dari APBD. Dia sudah menyiapkan dana Rp200 juta-Rp250 juta.

Uang yang diberikan kepada masing-masing siswa dimungkinkan meningkat dibandingkan 2016. Hal itu karena anggaran tersebut hanya untuk siswa SD dan SMP sederajat. Siswa SMA/SMK sudah diambil alih Pemprov Jateng.

Hanya, Siswanto belum dapat memerinci pemberian hadiah itu karena masih dibahas. “Ini untuk memotivasi siswa agar lebih giat. Tampaknya cara yang awalnya dilakukan Bapak Bupati ini direspons sangat positif oleh siswa,” kata Siswanto.

Tak sekadar itu, Disdikbud akan menerapkan sistem baru persiapan ujian bagi semua sekolah di bawah naungan Disdik. Sistem tersebut untuk memastikan persiapan yang dilakukan sekolah terukur dan tepat sasaran sehingga siswa dapat mengerjakan ujian dengan lebih baik.

Muaranya, siswa dapat mencapai prestasi membanggakan. Siswanto menggambarkan persiapan UN memerlukan manajemen khusus untuk mengatur perencanaan, pelaksanaan, pengawasan atau monitoring, hingga penentuan target yang ingin dicapai.

Dengan manajemen tersebut kepala sekolah dapat mengontrol kinerja para guru dalam mempersiapkan siswa menghadapi ujian. “Sistem ini sudah diterapkan SMPN 1 Purwantoro. Hasil akhir dari sistem ini sangat bagus. Sebelumnya kepala sekolah bersangkutan mempresentasikannya. Kalau dari SD dipresentasikan Kepala SDN 1 Kerjo Lor Ngadirojo. Ini memungkinkan untuk diadopsi,” imbuh Siswanto.

Bupati sebelumnya mengatakan akan membuat formula persiapan ujian. Formula diadopsi dari sistem yang sudah diterapkan sekolah berprestasi. Bupati menilai jika persiapannya baik tidak perlu lagi ada pantauan saat pelaksanaan UN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya