SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Sebanyak 52 SMK/SMA di Wonogiri menerapkan lima hari sekolah.

Solopos.com, WONOGIRI — Seluruh SMK di Wonogiri yang berjumlah 46 sekolah dan enam SMA negeri menerapkan lima hari sekolah sejak bergulirnya tahun ajaran 2017/2018 mulai Senin (17/7/2017) lalu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sekolah menerapkannya untuk uji coba sambil menunggu diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) tentang Penguatan Pendidikan Karakter yang sedianya menggantikan Permendikbud No. 23/2017 tentang Hari Sekolah.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Wonogiri, Suwandi, kepada Solopos.com, Senin (24/7/2017), mengatakan 46 SMK di Wonogiri yang menerapkan lima hari sekolah meliputi delapan SMK negeri dan 38 SMK swasta.

Sekolah Senin-Kamis dimulai pukul 07.00 WIB-15.30 WIB. Sedangkan Jumat dimulai pukul 07.00 WIB-15.00 WIB. Konsep yang dibuat masing-masing sekolah pada pokoknya sama, yakni pelajaran pada Sabtu dilaksanakan Senin-Jumat.

SMK swasta turut menerapkannya agar siswa tidak cemburu kepada siswa SMK negeri bisa libur Sabtu dan Minggu. “Sebelum tahun ajaran baru dimulai kami [para kepala sekolah] musyawarah. Sekolah bisa memilih menerapkan lima hari sekolah atau enam hari sekolah. Mayoritas memilih menerapkan lima hari sekolah untuk uji coba sambil menunggu terbitnya Perpres,” kata dia

Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai kebijakan sekolah masing-masing pada Senin-Jumat sore hari. Khusus ekstrakurikuler wajib, yakni pramuka bagi kelas X dapat dilaksanakan Sabtu.

Sementara itu, Ketua MKKS SMA Wonogiri, Pujo Irianto Langgeng, menginformasikan enam SMA yang menerapkan lima hari sekolah, yakni SMAN 1 Wonogiri, SMAN 2 Wonogiri, SMAN 1 Sidoharjo, SMAN 1 Girimarto, SMAN 1 Jatisrono, dan SMAN 1 Slogohimo.

Sedangkan tujuh SMA negeri dan delapan SMA swasta lainnya belum menerapkan lima hari sekolah karena belum menemukan solusi untuk mengatasi masalah transportasi siswa. Selain itu, sekolah memilih menunggu terbitnya Perpres agar mengetahui secara pasti mekanisme penerapannya.

“Penerapan baru untuk uji coba. Kebetulan letak sekolah-sekolah itu strategis dan tersedia layanan transportasi. Jadi bisa uji coba dulu. Nanti kalau Perpres sudah terbit dan tetap ada ketentuan sekolah lima hari, sekolah akan menyempurnakan konsep disesuaikan dengan Perpres,” kata Kepala SMAN 1 Wuryantoro itu.

Dia menjelaskan pelaksanaan lima hari sekolah dimulai pukul 07.00 WIB hingga kurang lebih 16.00 WIB kecuali Jumat. Pada praktiknya, pertemuan pembelajaran tiap mata pelajaran dipadatkan tanpa mengurangi alokasi jam pelajaran.

Dia mencontohkan apabila pada enam hari sekolah mata pelajaran tertentu dilaksanakan lebih dari tiga kali pertemuan, pada lima hari sekolah dipadatkan menjadi dua pertemuan. Meski pertemuan dipadatkan tetapi alokasi waktu pelajaran tetap sama, yakni satu jam pelajaran 45 menit.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya