SOLOPOS.COM - PEMBINAAN-Pendiri TK di Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Ny Roesmin memberikan pembinaan kepada guru-guru TK saat menggelar tasyakuran di Kantor PWRI Wonogiri, Rabu (25/1/2012). (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery S)

PEMBINAAN -- Pendiri TK di Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Ny Roesmin memberikan pembinaan kepada guru-guru TK saat menggelar tasyakuran di Kantor PWRI Wonogiri, Kamis (26/1/2012). (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery S)

WONOGIRI – Keberadaan taman kanak-kanak (TK) di Wonogiri cukup diminati oleh warga namun demikian perhatian pemerintah masih minim. Akibatnya perlengkapan, sarana dan prasarana sekolah tidak lengkap. Pengelola TK berharap pemerintah memberikan perhatian sehingga bangunan fisik tidak semakin merana.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pernyataan itu disampaikan oleh pendiri TK di Kelurahan Wuryorejo, Ny Roesmin saat ditemui Espos, Kamis (26/1/2012) seusai menghadiri acara tasyakuran guru-guru TK se-Kelurahan Wuryorejo. Tasyakuran dilakukan karena mayoritas guru TK telah diangkat menjadi PNS. “Selama ini kelangsungan TK dibantu pihak kelurahan. Alokasi bantuan pun seadanya sehingga gaji guru (TK) terkadang dibiayai dari kantong pribadi,” ujarnya didampingi pengurus Ikatan Purna Karyawan Pendidikan dan Kebudayaan (IPPK) Cabang Wonogiri, H Condro Susilo.

Lurah Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri, Sukirno mengaku, TK di wilayahnya menjadi tanggungjawab kelurahan. Diakui olehnya, pihak kelurahan hanya mengalokasikan dana operasional senilai Rp400.000. “Biaya operasional TK belum tercukupi dari kelurahan karena di wilayah kami terdapat empat TK. Sementara anggaran dari kelurahan hanya Rp400.000.”
Menurutnya, pihak kelurahan tidak mampu apabila diminta mencukupi biaya operasional seluruh TK tersebut karena anggaran kelurahan sedikit. “Kami berharap, pemerintah mengalokasikan dana operasional agar kondisi fisik sekolah terawat.”

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Wonogiri, H Suparno melalui Kabid TK/SD Disdik Wonogiri, Supriyanto saat ditemui Espos, di ruang kerjanya menyatakan, tanggungjawab kelangsungan TK berada pada komite sekolah. Diakuinya, keberadaan komite di tingkat TK belum populer seperti di SD, SLTP dan SLTA.

Mantan Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Selogiri ini menjelaskan, jumlah TK di Wonogiri sekitar 375 tempat terdiri atas 19 TK negeri dan 356 TK swasta. “Tahun lalu APBD Kabupaten Wonogiri menganggarkan biaya operasional senilai Rp250 juta untuk 50 sekolah. Kami berusaha mencarikan bantuan baik ke provinsi maupun pusat agar semua TK bisa mendapatkan bantuan. Namun demikian, jumlah bantuan belum memenuhi keseluruhan TK di Wonogiri. Apabila dipersentase antara jumlah TK dengan alokasi bantuan, ya baru sedikit TK yang mendapatkan bantuan. Baru sekitar 20% yang memperoleh bantuan.”

Ditambahkannya, pemerintah pusat dan provinsi telah mengalokasikan bantuan. Dia berharap, tidak terjadi duplikasi bantuan antara bantuan dari kabupaten, provinsi dan pusat. Dia berjanji, secepatnya akan mendata kondisi bangunan fisik TK di Wonogiri agar mendapat bantuan rehab gedung atau biaya pemeliharaan.

JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya