SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Daerah Istimewa Yogyakarta rupanya masih memakai standar lama untuk perkuliahan program S2.

Harianjogja.com, SLEMAN – Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Daerah Istimewa Yogyakarta rupanya masih memakai standar lama untuk perkuliahan program S2. Mereka masih memakai 36 Satuan Kredit Semester (SKS) hingga 54 SKS.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di Universitas Gadjah Mada (UGM), program pascasarja memakai batas bawah 38 SKS dan batas atas 50 SKS. UGM memang belum menerapkan Peraturan Menteri No 49 tahun 2014 yang menerapkan 72 SKS untuk program S2 dan program S3.

“Kalau 72 SKS hingga kini masih menjadi bahan perdebatan di UGM, kami belum memakai sistem itu. Itu sangat memberatkan, khususnya untuk tesis yang harus 28 SKS sendiri. Kalau terjadi berarti program S2 tidak bisa lagi dua tahun,” kata Sugiyarso, Koordinator Akademik Sekolah Pascasarjana UGM di kantornya, Senin (25/1).

Sugiyarso melanjutkan program S2 di UGM sendiri kini masih memakai standar 38 SKS hingga 44 SKS. Meskipun tidak dipungkiri banyak juga mahasiswa yang malah ingin menambah SKS sendiri karena merasa membutuhkan beberapa mata kuliah tambahan.

“Namun kami menerapkan 38 SKS hingga 44 SKS untuk bisa lulus dari program S2. Untuk 38 SKS itu program studi (Prodi) Ketahanan Nasional, sedangkan prodi lainnya masih di atas 42 SKS,” ujar Sugiyarso.

Sedangkan untuk tesis di sekolah pascasarjana UGM bisa diambil dengan 8 SKS hingga 12 SKS. Jumlah SKS ini tergantung dari judul penelitian mahasiswa dan prodi yang diambil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya