SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pendidikan Vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu, maksimal setara dengan program sarjana.

Harianjogja.com, JOGJA-Di masa kini, Pendidikan Tinggi Vokasi digadang-gadang menjadi solusi pemenuhan kebutuhan tenaga kerja ahli dan profesional, dalam menghadapi persaingan tenaga kerja di tingkat global.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Forum Pendidikan Tinggi Program Vokasi Indonesia (FPTVI) Prof.Sigit Pranowo pada Temu Media Forum Pendidikan Tinggi Program Vokasi Indonesia, di Wisma Joglo, Senin (9/5/2016). Sigit menuturkan, Pendidikan Vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu, maksimal setara dengan program sarjana. Pendidikan yang mengarahkan mahasiswa untuk mengembangkan keahlian terapan, beradaptasi pada bidang pekerjaan tertentu dan dapat menciptakan peluang kerja, berorientasi pada kecakapan kerja sesuaii dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan serta sesuai dengan tuntutan kebutuhan lapangan pekerjaan.

Sigit menyoroti industri yang seringkali kurang tepat dalam menangkap keahlian tenaga kerja. Padahal, para lulusan sarjana yang masih banyak dilirik memang dirancang memiliki kompetensi berbeda dengan lulusan pendidikan vokasi. Lulusan pendidikan tinggi vokasi dirancang memiliki penguasaan praktek lebih banyak, sehingga lebih siap untuk memenuhi kompetensi tenaga profesional yang dibutuhkan oleh pangsa pasar kerja.

“Di sejumlah negara, program pendidikan vokasi merupakan andalan atau tumpuan dalam membangun sistem kerja yang sukses memasuki persaingan global. Dengan program berbasis keterampilan kerja dalam pendidikan vokasi, banyak negara yang berhasil membangun ekonomi dan lapangan kerja yang diisi tenaga terampil berpendidikan vokasi,” kata dia.

Meski demikian, melihat kondisi ini Forum kemudian mencoba mengoreksi diri, mencoba mulai menyinkronkan dan menyamakan pemahaman mengenai bagaimana seharusnya lulusan vokasi bersaing di dunia kerja. Sekaligus meyakinkan industri agar mereka paham, bahwa memilih calon tenaga kerja yang tepat, tentu yang berasal dari program vokasi.

Sementara itu sebagai pelaksana temu media, Ketua Program Vokasi Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNas) Janny F Abidin menyebutkan, sekolah vokasi yang dimiliki oleh STTNas sudah mengajukan pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi yang berafiliasi ke Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Mengingat lulusan pendidikan vokasi sangat memerlukan sertifikasi kompetensi mereka, untuk berkarya di bidang yang profesional. Selain mengupayakan calon lulusan yang tersertifikasi, STTNas memiliki program unik dalam kurikulum pendidikan yang sedianya menghasilkan lulusan unggul.

“Di antaranya program praktikum yang mengambil persentase hampir 70 hingga 75 persen program pendidikan,” ungkap Ketua Bidang II Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya