SOLOPOS.COM - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir. (JIBI/Solopos/Antara/Hendra Nurdiyansyah)

14 Perguruan tinggi masuk kelompok I. Nomor berapa kampusmu?

Solopos.com, SERPONG — Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengumumkan 14 perguruan tinggi (PT) Indonesia yang masuk dalam dalam cluster (kelompok) I pada tahun ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir di Serpong, Kamis (17/8/2017), mengatakan pengelompokan untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi secara berkelanjutan dalam melaksanakan Tridharma, termasuk di dalamnya kesehatan organisasi. Pemerintah berharap PT makin berkualitas.

Menurut Nasir, saat ini tiga PT di kelompok I masuk 500 besar PT dunia yakni Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Indonesia (UI). Kementerian mendorong ketiganya masuk 200 besar dunia sementara yang lainnya terpacu untuk meningkatkan kualitas.

Berdasarkan hasil analisis data dari Pangkalan Data Perguruan Tingi (PD Dikti) Kemenristekdikti maupun unit utama terkait pada kementerian dan sumber-sumber lain yang relevan, diperoleh hasil 14 PT nonpoliteknik yang masuk cluster I. Ke-14 PT berdasarkan skornya secara berurutan adalah Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Sebelas Maret, Universitas Andalas, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Padjajaran.

Dilansir Antara, Kamis, jumlah PT nonpoliteknik yang masuk kelompok I pada 2017 bertambah dibandingkan 2016 yang hanya 12 PT. Pada pemeringkatan 2017 ini UGM juga menggeser posisi ITB yang dua tahun sebelumnya berada di posisi teratas.

Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Naim mengatakan pengumuman pengelompokan PT merupakan agenda tahunan sejak 2015. Tujuannya menjaga mutu dan kualitas perguruan tinggi serta memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai mutu perguruan tinggi di Tanah Air.

Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Intan Ahmad mengatakan metode pengelompokan kementerian semuanya menggunakan data riil, tidak memasukkan persepsi masyarakat. Unsur persepsi biasanya digunakan oleh lembaga lain.

Sementara itu, Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Muhammad Dimyati mengatakan salah satu aspek baru yang dinilai dalam pengelompokan PT tahun ini terkait pengabdian kepada masyarakat. Poin ini penting untuk melihat seberapa besar kontribusi perguruan tingi bagi masyarakat.

“Pada 2017 ini performa perguruan tinggi Indonesia dinilai dari empat komponen utama yaitu kualitas SDM, kelembagaan, kegiatan kemahasiswaan, serta kualitas penelitian dan publikasi ilmiah.”

Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti Patdono Suwignjo mengatakan pada 2017 telah dilakukan penyempurnaan dibanding tahun sebelumnya. Penyempurnaan tersebut meliputi beberapa perubahan atau penambahan indikator.

Patdono mengatakan tiga indikator baru yang ditambahkan dalam metode pengelompokan tahun ini adalah pengabdian kepada masyarakat, jumlah program studi terakreditasi Internasional, dan jumlah mahasiswa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya