SOLOPOS.COM - Sejumlah pelajar SMA/SMK berkonvoi merayakan kelulusan di dekat Alun-alun Satya Negara, Sukoharjo, Selasa (2/5/2017). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Pendidikan Sukoharjo, sejumlah siswa SMA/SMK berkonvoi sambut kelulusan.

Solopos.com, SUKOHARJO — Sejumlah pelajar SMA/SMK di Sukoharjo melakukan aksi konvoi dan coret-coret baju menggunakan cat semprot di Alun-alun Satya Negara dan di jalan-jalan kota Sukoharjo, Selasa (2/5/2017).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Hal itu dilakukan siang hari sebelum pengumuman kelulusan yang dijadwalkan serentak pukul 16.00 WIB. Di samping itu, mereka juga tak memedulikan apakah aksi mereka mengganggu pelajar SMP yang hari itu memulai Ujian Nasional.

Ekspedisi Mudik 2024

Pantauan Solopos.com, sekitar pukul 13.10 WIB sebagian pelajar sudah melakukan aksi coret-coret baju seragam dan berkumpul di Alun-alun Satya Negara, Sukoharjo. Mereka bergerombol secara terpisah di lapak pedagang kaki lima (PKL) di seputar alun-alun.

Seorang warga Ngabeyan, Kelurahan Jetih, Kecamatan Sukoharjo, Joko Cahyono, dan warga Carikan, Sukoharjo, Wahyu, mengaku kesal dengan aksi konvoi tersebut. Mereka terganggu dengan suara bising knalpot dan aksi pelajar yang berkendara seenaknya.

“Konvoi perayaan kelulusan pelajar SMA/SMK mengganggu pengguna jalan dan siswa SMP yang masih ujian. Seharusnya polisi melakukan razia dan memberi surat penilangan kepada mereka [peserta konvoi],” kata Joko.

Dia sempat berpapasan dengan iring-iringan konvoi pelajar itu. “Sudah bukan zamannya merayakan kelulusan dengan konvoi kendaraan bermotor. Para pelajar mestinya ingat jalan panjang telah menunggu selepas lulus. Mereka [pelajar] seharusnya berpikir akan bekerja atau meneruskan studi, bukan konvoi geber-geber knalpot yang mengganggu telinga orang lain,” tandasnya.

Lebih lanjut, Joko mengatakan selain di alun-alun, konvoi dilakukan di daerah Carikan dan Joho. Dia sepakat apabila petugas Satlantas Polres Sukoharjo menindak mereka. Hal senada disampaikan Wahyu, warga Carikan.

“Kasihan anak-anak SMP yang masih mengerjakan soal ujian. Suara keras knalpot mengganggu konsentrasi pelajar yang sedang mengikuti ujian nasional. Kami mohon pihak sekolah mengingatkan pelajarnya,” katanya.

Terpisah, Kasatlantas Polres Sukoharjo, AKP Finan Sukma Radipta, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Ruminio Ardano, dihubungi Solopos.com, menyatakan 50 personel diturunkan untuk memantau arus lalu lintas. Ke-50 personel itu merupakan gabungan antara personel Satlantas dengan Satsabhara Polres Sukoharjo.

“Kami mengedepankan tindakan preventif dan pembinaan terlebih dahulu. Siswa yang membentuk gerombolan diminta membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing. Namun, jika peringatan dan pembinaan tidak digubris polisi akan menindak pelajar yang tidak melengkapi surat-surat berkendara atau kelengkapan berkendara.”

Kasatlantas menyebut sebagian pelajar juga ada yang ditangkap karena minum minuman keras. Namun, dia tak menyebut jumlahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya