SOLOPOS.COM - Ilustrasi Popda (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Popda tingkat SD tak akan digelar untuk dua tahun berturut-turut karena masalah anggaran.

Solopos.com, SUKOHARJO — Pekan Olahraga Daerah (Popda) tingkat SD di Sukoharjo tahun ini dipastikan tak digelar. Ini merupakan tahun kedua tak ada ajang Popda tingkat SD di Kabupaten Makmur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Alasannya sama yakni Pemkab Sukoharjo tak mengalokasikan anggaran untuk ajang tersebut. Hal ini membuat para siswa dan pegiat olahraga kecewa karena Popda tingkat SD menjadi ajang pencarian bibit unggul atlet di setiap cabang olahraga (cabor).

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, Kamis (8/3/2018), Popda baik tingkat SD, SMP dan SMA merupakan event olahraga tahunan yang diikuti para siswa. Event itu untuk mencari dan mengasah bibit atlet muda di masing-masing cabor.

Ekspedisi Mudik 2024

Namun, Popda tingkat SD tak digelar pada tahun ini. Sementara Popda tingkat SMP dan SMA tetap berlangsung.

Kepala Bidang (Kabid) SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Mulyadi, tak menampik Popda tingkat SD tak dilaksanakan pada 2018. Disdikbud Sukoharjo tak mengalokasikan anggaran untuk membiayai pelaksanaan Popda tingkat SD.

“Tidak ada Popda tingkat SD pada tahun ini. Anggaran kegiatan itu tidak dialokasikan karena ada miss communication antara Disdikbud Sukoharjo dengan Dinas Pemuda dan Olahraga [Dispora] Sukoharjo,” kata dia.

Mulyadi mengaku telah mengusulkan anggaran untuk membiayai penyelenggaraan Popda tingkat SD pada 2017. Namun, usulan itu dicoret Kepala Disdikbud Sukoharjo lantaran dianggap program kegiatan Dispora Sukoharjo.

Disdikbud Sukoharjo hanya mengalokasikan anggaran untuk membiayai kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) yang dilaksanakan pada Februari. Begitu pula Dispora Sukoharjo tak mengalokasikan anggaran Popda SD lantaran menganggap penyelenggaraan Popda tingkat SD merupakan wewenang Disdikbud Sukoharjo.

“Saya sudah berkomunikasi dengan Dispora Sukoharjo dan berkoordinasi dengan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia [KONI] Sukoharjo untuk mencari solusi namun tidak membuahkan hasil,” papar dia.

Mulyadi bakal mengusulkan kembali anggaran untuk membiayai penyelenggaraan Popda tingkat SD pada 2019 mendatang. Pada 2017, Popda tingkat SD juga batal dilaksanakan dengan alasan serupa. Event olahraga itu kali terakhir digelar di Kabupaten Jamu pada 2016.

Sementara itu, Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sukoharjo, Wiwoho Aji Santoso, menyayangkan tidak adanya Popda tingkat SD di Sukoharjo. Tak sedikit atlet muda yang kecewa lantaran tak bisa menguji kemampuan. Padahal, atlet-atlet muda yang memiliki talenta dan potensi biasanya bermunculan saat pelaksanaan Popda.

Wiwoho telah menanyakan penyebab utama batalnya penyelenggaraan Popda tingkat SD di Sukoharjo. “Saya sudah mendatangi Kantor Disdikbud Sukoharjo untuk mencari tahu penyebab persoalan itu. Kalau memang ada masalah ya dicari solusinya bersama-sama. Anggaran Popda tingkat SD tidak dialokasikan pada tahun ini,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya