SOLOPOS.COM - Ilustrasi (mahasiswastan.com)

Pendidikan Sragen yang menerima bantuan beasiswa Sintawati akan dipotong bila nilai IPK jelek.

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Kabupaten Sragen menerapkan aturan baru bagi penerima beasiswa Siswa Pintar Warga Sukowati (Sintawati). Mulai tahun ini penerima beasiswa yang nilainya rendah, tak akan menerima beasiswa utuh.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemkab akan memangkas sebagian atau semua bantuan tergantung nilai akademik penerima. Kepala Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) Sragen, Suyadi, mengatakan regulasi baru itu dibuat untuk mendorong penerima Sintawati lebih giat belajar. Aturan anyar itu terutama akan diterapkan kepada penerima beasiswa di jenjang perguruan tinggi.

“Mahasiswa yang mendapat beasiswa Sintawati diharapkan lebih meningkatkan prestasi akademiknya karena jika nilai akademik jelek, Pemkab akan memotong bantuan,” kata Suyadi, saat ditemui Solopos.com, di kantornya, Selasa (19/5/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Dia memerinci penerima beasiswa yang mendapat nilai E tidak akan menerima biaya hidup selama satu semester. Sedangkan penerima beasiswa yang nilai indeks prestasi kumulatif (IPK)-nya di bawah 3, biaya hidup satu semester senilai Rp3 juta dipotong Rp500.000. Sedangkan untuk penerima beasiswa yang nilai IPK-nya di bawah 2,75, bantuan biaya hidup satu semester dipotong Rp750.000.

Suyadi menambahkan sanksi tersebut diberikan bagi penerima beasiswa yang nilainya sangat buruk. Menurutnya, nilai buruk itu merupakan indikasi mahasiswa tersebut sering tidak kuliah. Indikasi lainnya penerima beasiswa tidak belajar dengan serius.

“Beasiswa ini bersumber dari APBD jadi penggunaannya pun harus tepat. Jangan sampai diberikan kepada orang yang salah,” tegas dia.

Tahun ini Pemkab memberikan beasiswa kepada 100 mahasiswa. Setiap mahasiswa diberi bantuan Rp12 juta untuk satu tahun sehingga satu semester mahasiswa menerima bantuan Rp6 juta.

Bantuan itu, lanjut Suyadi, dibagi menjadi dua, yaitu biaya kuliah Rp3 juta dan biaya hidup selama satu semester Rp3 juta. Dia memastikan potongan hanya diterapkan pada bantuan biaya hidup.

Sementara itu, nilai beasiswa Sintawati tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Pada 2014, penerima bantuan hanya menerima Rp7,6 juta, dengan perincian biaya kuliah Rp2 juta dan biaya hidup Rp1,8 juta per semester.

“Kami hanya berharap mahasiswa yang sudah mendapatkan beasiswa tersebut bisa benar-benar memanfaatkan kesempatan itu dengan baik,” ujar Suyadi.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya