SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelaksanaan PPDB Online (JIBI/Solopos/Dok.)

SMA swasta di Kota Solo tahun ini kembali tak bisa mengikuti PPDB online bersama SMA negeri.

Solopos.com, SOLO — Sejumlah sekolah menengah atas (SMA) swasta di Kota Solo menyayangkan kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah yang tidak mengikutsertakan SMA swasta dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online tahun ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagai informasi, PPDB online yang diselenggarakan Pemprov Jateng tahun ini merupakan kali kedua namun hanya untuk SMA-SMA negeri. Ketua Badan Koordinasi Kepala SMA/MA Swasta (BKS) Solo, Literzet Sobri, saat dihubungi Solopos.com, Senin (12/3/2018), mengakui sejauh ini Pemprov Jawa Tengah belum pernah melibatkan SMA-SMA swasta dalam pembahasan seputar kebijakan PPDB online.

“Pernah kami [perwakilan SMA swasta] diundang ke Semarang, namun saat itu untuk menyosialisasikan tentang zonasi [dalam PPBD 2018/2019],” ungkap Literzet.

Baca:

Literzet mengakui ada SMA-SMA swasta yang menyayangkan tidak diikutsertakannya mereka dalam PPDB online. Sebelum pengelolaan SMA/SMK dilimpahkan kepada Pemprov Jawa Tengah, cukup banyak SMA swasta yang pernah mengikuti sistem online untuk PPDB SMA yang diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Terkait itu, Literzet menyatakan pernah mencoba berkomunikasi dengan DPRD Provinsi Jawa Tengah tentang kemungkinan diadakannya aturan tentang PPDB online yang mengikutsertakan SMA swasta. “Tentunya harapan untuk bisa diikutsertakan dalam PPDB online itu ada. Tapi melihat kebijakan yang ada sekarang, ya memang belum,” katanya.

Literzet menambahkan bagi SMA swasta ada manfaat yang didapatkan dengan adanya PPDB online yang difasilitasi pemerintah. Salah satunya mempromosikan sekolah tersebut. “Dengan PPDB online itu juga bisa untuk promosi, orang jadi tahu tentang SMA swasta tersebut,” terangnya.

Ditemui terpisah, Kepala SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Solo, Br. Stefanus Ngadenan, menyatakan hal senada. Namun, dia mengakui dengan kebijakan Pemprov Jawa Tengah untuk PPDB tahun ini, memang SMA swasta tidak bisa ikut.

“Ada beberapa SMA swasta, salah satunya kami, yang akhirnya berkreasi membuka pendaftaran online secara mandiri,” ungkap Ngadenan.

Dari upaya tersebut, Ngadenan mengakui cukup banyak pendaftar di sekolahnya, tidak hanya dari wilayah Soloraya tapi juga dari luar kota bahkan luar Pulau Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya