SOLOPOS.COM - Putus sekolah ilustrasi (JIBI/dok)

Pendidikan Solo, ribuan anak terpaksa putus sekolah.

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 3.696 anak putus sekolah di Kota Solo. Mereka yang tidak melanjutkan wajib belajar pendidikan sembilan tahun ini terjadi pada usia 7 hingga 18 tahun.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Data ini terungkap dalam rapat Dinas Pendidikan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), dan Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapermas) Kota Solo dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Solo mengenai pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (Lkpj) Wali Kota Solo 2016, di Kantor DPRD Solo, akhir pekan lalu.

Anggota Banggar DPRD Solo, Supriyanto, menilai anak putus sekolah ini merupakan persoalan yang cukup serius. Menurutnya, ini bukan lagi perkara pendidikan melainkan sosial kemasyarakatan sehingga mesti melibatkan banyak pihak untuk mengatasinya.

“Jika jumlahnya sedikit saja sudah menjadi persoalan dan tanggung jawab bersama untuk mengatasinya. Semestinya dilakukan pemetaan yang jelas serta penggolongan terhadap kerentanan sosial ini sehingga bisa ditempuh dengan berbagai cara untuk menguranginya,” tuturnya, kepada wartawan.

Sedangkan Wakil Ketua Banggar DPRD Solo, Abdul Ghofar, menyayangkan anak Solo masih ada yang putus sekolah dengan angka yang cukup banyak. Menurutnya, dinas terkait tak hanya harus menawari anak-anak tersebut untuk kembali ke sekolah melainkan mewajibkannya.

“Jangan hanya ditawati mau atau tidak untuk sekolah. Artinya wajib belajar itu ya wajib. Ini bukan hanya tanggung jawab Dinas Pendidikan, tapi semua pihak. Salah satu cara, mereka bisa ikut kejar paket jika memang tidak bisa sekolah formal,” ungkap dia.

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengklaim sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka putus sekolah ini. Sejumlah langkah yang ditempuh ini dengan cara persuasif seperti door to door ke rumah anak-anak yang tak ikut pendidikan formal lagi.

“Kami turun sampai ke rumah-rumah untuk membujuk mereka kembali ke sekolah. Kami juga telah melibatkan peran serta beberapa pihak seperti ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga [PKK],” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo Ety Retnowati.

Namun demikian, dari data yang tercatat oleh Bapermas ini pihaknya bakal mengkoreksi lagi. Ke depan ia siap mengundang anak-anak tersebut untuk kembali menarik mereka ke sekolah. Pendataan ulang akan dilakukan bukan hanya bagi anak-anak yang putus sekolah melainkan juga mereka yang berkebutuhan khusus.

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Solo, Budi Yulistianto, menambahkan data tersebut perlu dikroscek ulang. Menurutnya, sinkronisasi data diharuskan agar lebih jelas lagi. Di samping itu, ini merupakan persoalan banyak hal yang mesti ditangani dengan sistematis.

Di sisi lain dari data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tercatat total ada sebanyak 134.337 anak Solo yang bersekolah di level SD, SMP, dan SMA. Di tingkat SD/MI ada 62.477 anak, pada SMP/MTs sebanyak 32.094, dan SMA/MAN terdapat 22.859 anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya