SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). (JIBI/Solopos/Antara)

Pendidikan Solo, DPRD memastikan ada anggaran untuk pengadaan komputer senilai Rp750 juta.

Solopos.com, SOLO — Komisi IV DPRD Kota Solo memperjuangkan anggaran pengadaan komputer untuk SMP negeri dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2017 senilai Rp750 juta. Dana itu sempat dihilangkan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) karena dinilai belum urgen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Komisi IV DPRD Solo, Hartanti, saat ditemui Solopos.com, Kamis (24/11/2016), mengatakan dalam rapat rencana kerja (renja) bersama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), awalnya ada pengajuan anggaran senilai Rp4 miliar untuk pengadaan komputer guna mendukung ujian nasional berbasis komputer (UNBK) SMP.

Anggaran itu untuk pengadaan bantuan komputer 24 SMP karena tiga SMP negeri lainnya sudah dianggap mandiri. Namun, dalam pembahasan KUA-PPAS, angka tersebut sudah hilang. Baca juga: Anggaran Dicoret, SMPN Batal Dapat Bantuan Komputer

TAPD menyampaikan pos dana itu dihilangkan karena alasan membiayai kegiatan lain yang lebih penting. “Dalam pembahasan rencana kerja anggaran [RKA] tak ada. Jadi catatan kami, akan sesuaikan dengan kemampuan daerah. Dalam pembahasan di Badan Anggaran [Banggar] DPRD, Komisi IV mengusulkan pengadaan komputer untuk enam SMP dengan nilai Rp750 juta,” terang politikus PDIP tersebut.

Ia menyatakan semangat pengadaan komputer bukan sekadar mengejar UNBK, tetapi akan menjadi sarana dan prasarana belajar bagi para siswa SMP.

“Anggaran itu diprioritaskan untuk SMP di wilayah pinggiran. Kalau sudah SMP favorit, mereka bisa mandiri. Saya dapat info ada beberapa SMP dapat bantuan komputer dari pemerintah pusat. Kami belum tahu. Yang sudah dapat dari pusat sebaiknya tidak mendapat yang dari Pemkot Solo,” tutur dia.

Sekretaris Komisi IV DPRD Solo, Asih Sunjoto Putro, mengatakan Komisi IV punya target seluruh SMP di Solo pada 2017 sudah bisa menggelar UNBK. SMP yang belum punya komputer, bisa meminjam pada orang tua murid atau siswa yang memiliki laptop.

“Kalau enggak punya komputer atau terbatas bisa pinjam laptop siswa, guru, dan orang tua. Kebutuhan ideal masing-masing SMP kira-kira 80 komputer,” kata dia saat ditemui Solopos.com, Kamis.

Menurutnya, UNBK akan menghemat anggaran karena pengawas lebih sedikit dan tak ada anggaran penggandaan kertas soal. Tingkat kebocoran soal bisa diminimalkan karena berbasis Internet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya