SOLOPOS.COM - Pegawai Bagian Marketing Penerbit Yudhistira Cabang Solo Susilo Dwi menunjukkan buku Senang Belajar IPS Kelas VI 2015 yang mencantumkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, Rabu (13/12/2017). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Penerbit Yudhistira menarik buku pelajaran IPS yang menyebutkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Solopos.com, SOLO — Penerbit buku Yudhistira Cabang Solo menarik semua buku IPS kelas VI yang memuat materi Yerusalem sebagai ibu kota Israel, Rabu (13/12/2017). Yudhistira masih menyimpan 100 buku IPS kelas VI yang belum sempat diedarkan di sekolah dasar wilayah Soloraya.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Pegawai Bagian Marketing Yudhistira Cabang Solo Susilo Dwi mengatakan ada dua buku terbitan Yudhistira yang dinilai bermasalah karena menyebut Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Kedua buku tersebut berjudul IPS Terpadu Kelas VI Jilid A 2006 dan Senang Belajar IPS Kelas VI 2015.

“Kami sudah mengecek di percetakan hanya ada dua buku tersebut yang mencantumkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel,” ujar Susilo saat ditemui wartawan di Kantor Yudhistira Cabang Solo Jl. Kutai Raya, Kampung Sumber Jetis RT 002/RW 007, Sumber, Banjarsari, Rabu (13/12/2017).

Susilo mengatakan Yudhistira Solo mendapatkan buku tersebut dari kantor pusat Yudhistira di Bogor supaya didistribusikan ke sekolah dasar di Soloraya. Saat buku itu didistribusikan, dia tidak mengetahui ada materi yang menyebut Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Halaman buku IPS terbitan Yudhistira yang berisi materi menyebut Yerusalem  sebagai ibu kota Israel. (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Halaman buku IPS terbitan Yudhistira yang berisi materi menyebut Yerusalem sebagai ibu kota Israel. (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

“Kami baru mendapatkan informasi ada kesalahan penulisan di dua buku terbitan Yudhistira dari media massa. Perusahaan langsung menginformasikan kepada semua kantor cabang untuk menarik kedua buku itu,” kata dia.

Ia mengatakan kedua buku tersebut sebenarnya sudah lama diterbitkan. Kemudian setiap tahun diperbarui pencetakannya untuk diedarkan sekolah dasar di Soloraya. Selain wilayah Soloraya, Yudhistira Solo juga mengedarkan buku tersebut ke wilayah Salatiga, Purwodadi, dan Blora.

“Kami sampai sekarang baru menerima komplain dari Disdik [Dinas Pendidikan] Solo terkait isi kedua buku tersebut. Sementara dari Disdik lainnya belum menerima komplain,” kata dia.

Ia mengatakan sampai sekarang hanya bisa menarik kedua buku bermasalah tersebut di sekolah. Yudhistira Solo belum bisa memberikan keputusan untuk mengganti buku yang telah beredar.

“Kedua buku itu masuk kategori buku paket sekolah dasar kelas VI. Dasar isi konten kedua buku tersebut berpedoman pada BSE [Buku Sekolah Elektronik] Kemendikbud [Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan],” kata dia.

Ia menambahkan pada Rabu pagi didatangi sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) yang mempertanyakan peredaran kedua buku terbitan Yudhistira. Persoalan tentang penyantuman Yerusalem sebagai ibu kota Israel sebenarnya juga terjadi di buku yang diterbitkan perusahaan lain karena pedoman pencetakan sama dari BSE Kemendikbud.

Kapolsek Banjarsari Kompol I Komang Sarjana mewakili Kapolresta Solo AKBP Ribut Hari Wibowo mengatakan kedatangan ormas di Kantor Yudhistira cabang Solo hanya audiensi. Ormas kemudian pindah ke Kantor Disdik Solo untuk audiensi bersama Kepala Disdik Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya