SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi guru taman kanak-kanak (TK). (JIBI/Solopos/Dok.)

Pendidikan Solo diterpa masalah terkait status 700 lebih guru PAUD dan TK yang masih honorer sehingga penghasilan minim.

Solopos.com, SOLO – Sekitar 700 orang dari total 1.400 guru pendidikan anak usia dini (PAUD) dan taman kanak-kanak (TK) di Solo masih berstatus tenaga honorer.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Hal itu dungkapkan Ketua Dharma Wanita dari Unsur Pelaksana Taman Kanak-Kanak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo, Iis Aisyah, saat ditemui di sela-sela HUT ke-65 Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia-Persatuan Guru Republik Indonesia (IGTKI-PGRI) Kota Solo di Gedung Wayang Orang (GWO) Sriwedari, Sabtu (23/5/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurutnya, ratusan guru di Solo yang berstatus honorer tersebut belum mendapatkan penghasilan yang layak atau jauh di bawah upah minimum kota (UMK) Solo yang saat ini Rp1,2 juta per bulan.

“Di Solo ada 1.400 guru PAUD dan TK. Dari jumlah itu, lebih dari 700 guru masih berstatus honorer, sedangkan lainnya guru yayasan dan guru PNS. Kami prihatin dengan penghasilan mereka yang masih dibawah UMK. Padahal, pendidikan mereka mayoritas sarjana dan pengabdiannya untuk mendidik anak-anak sangat tinggi,” kata dia.

Ia berharap di dalam HUT IGTKI kali ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bisa memperjuangkan hak-hak mereka di pemerintah pusat minimal mendapat penghasilan sesuai UMK Solo.

Walikota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, juga menyatakan banyak mendapat banyak keluhan dari guru PAUD dan TK yang berpenghasilan minim.

“Beberapa hari lalu saya mendapat pesan singkat dari seorang guru TK yang mengeluhkan penghasilannya masih minim sekitar Rp200.000 per bulan. Ini memotivasi saya untuk terus memperjuangkan kesejahteraan guru honorer di pemerintah pusat,” katanya saat memberikan sambutan dalam HUT IGTKI-PGRI di GWO.

Ia ingin memberikan penghargaan kepada guru honorer yang setia mengabdi meskipun gaji yang diperoleh sangat minim. Ia bersama Disdikpora Solo berupaya mencari solusi terbaik ke Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (Ditjen PAUDNI) untuk meningkatkan kesejahteraan mereka tanpa melanggar aturan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya