SOLOPOS.COM - Kepala SMAN 4 Solo, M. Thoyibun (kanan) memberikan penghargaan kepada siswa yang meraih prestasi pada upacara di halaman sekolah Jl. Adisucipto Solo, beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Pengelola SMA di Solo masih menunggu hasil pembahasan dengan orang tua terkait rencana penerapan lima hari sekolah.

Solopos.com, SOLO — Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah Sekolah Menengah Atas (MKKS SMA) Solo, M. Thoyibun, belum bisa memastikan SMA-SMA mana di Solo yang akan menerapkan lima hari sekolah mulai tahun pelajaran baru ini.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“MKKS belum bisa memutuskan. Sejauh ini kami masih menunggu informasi dari masing-masing sekolah terkait hasil rapat dengan orang tua. Intinya apakah nanti SMA-SMA itu menerapkan lima hari atau enam hari sekolah,” ujar Thoyibun ketika dimintai konfirmasi wartawan, Jumat (7/7/2017).

Namun, Thoyibun memastikan konsep kegiatan belajar mengajar (KBM) lima hari maupun enam hari sekolah sudah disiapkan. “Saat ini ada dua alternatif, KBM dengan lima hari sekolah atau tetap dengan enam hari sekolah,” terang dia.

Thoyibun mengakui ada kemungkinan tidak semua SMA menerapkan lima hari sekolah mulai Tahun Pelajaran 2017/2018. Penyebabnya keputusan penerapan lima hari sekolah mengacu hasil musyawarah dengan orang tua siswa.

Pihak sekolah tidak bisa memaksakan apabila orang tua belum menyetujui. “Misalnya orang tua setuju tentu bisa jalan. Tapi, kalau ternyata orang tua tidak sanggup ya tidak dipaksa,” tambah dia.

Menurut Thoyibun, sejauh ini pemerintah, termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang sebelumnya sudah mengambil kebijakan penerapan lima hari sekolah, belum sampai mewajibkan kebijakan tersebut di daerah. Thoyibun yang juga Kepala SMA Negeri (SMAN) 4 Solo itu menjelaskan khusus di sekolahnya, pertemuan dengan orang tua siswa dijadwalkan pada Jumat (14/7) mendatang.

Dia menambahkan sarana dan prasarana di SMAN 4 cukup memadai untuk penerapan lima hari sekolah. “Kalau kantin memungkinkan. Hanya musala. Apabila memang nantinya ada kesepakatan lima hari sekolah, maka untuk salat berjamaah direncanakan menggunakan aula,” tambah dia.

Terpisah, Kepala SMAN 1 Solo, Harminingsih, mengatakan rencananya masih menerapkan enam hari sekolah pada tahun ajaran baru ini. Keputusan tersebut berdasarkan masukan dari siswa dan orang tua. “Masukan dari siswa-siswi dan orang tua, siang hari selepas pukul 14.00 WIB ada ekskul [ekstrakurikuler] dan bimbingan belajar,” kata dia.

Di SMAN 1 ada sekitar 25 ekstrakurikuler (ekskul) pilihan yang biasanya dilaksanakan mulai pukul 14.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. “Setiap hari hampir ada ekskul. Bahkan untuk rapat organisasi siswa juga dilaksanakan pukul 14.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB,” imbuh dia.

Pengelola akan membahas lebih intensif dengan seluruh warga SMAN 1 apabila pada tahun-tahun medatang menerapkan lima hari sekolah. Dengan beralihnya kewenangan pengelolaan SMAN/SMKN dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo ke tangan Pemprov Jawa Tengah pada akhir tahun lalu, SMKN-SMKN dan sejumlah SMK swasta di Solo mulai menerapkan lima hari sekolah per semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Namun saat itu SMA-SMA belum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya