SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekerasan terhadap anak (JIBI/Solopos/Dok)

Harianjogja.com, JOGJA – Pendidikan seks sejak dini dapat menjadi modal melawan aksi predator [julukan bagi pelaku kekerasan seksual].

Niken Anggrek Wulan, aktivis perlindungan anak dari Rifka Annisa Jogja menyampaikan ada dua hal yang perlu dilakukan untuk menghadapi kekerasan seksual pada anak. Faktor pertama ialah pemberian pendidikan seksual sejak dini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pendidikan seksual kepada siswa dapat disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Karena pengenalan seksualitas pada anak usia tiga sampai lima tahun berbeda dengan anak SMP,” ujar dia.

Faktor kedua dapat dilakukan dengan penegakan hukum di Indonesia secara tegas. Sebab selama ini pelaku kejahatan seksual terahdap anak tidak mendapatkan hukum yang maksimal sehingga tidak menimbulkan dampak jera bagi pelaku.

Psikolog anak, Lucia Peppy Novianti mengatakan pendidikan seksual saat ini lebih dipandang sebagai suatu pemikiran yang negatif karena seakan-akan topik ini mengajari anak untuk akrab dengan perilaku seksual.

“Hal ini kesalahan besar. Pendidikan seksual justru merupakan proses mengajarkan dan memberi pemahaman kepada anak tentang diri dan seksualitasnya. Termasuk mengajari melindungi bagian paling rahasia dan tertutup pada dirinya dari orang asing,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya