Pendidikan Sekolah Instruktur Penerbang Angkatan ke-65 resmi ditutup

SLEMAN—Pendidikan Sekolah Instruktur Penerbang Angkatan ke-65 resmi ditutup. Upacara penutupan dipimpin Komandan Pangkalan Udara Adisutjipto Marsekal Pertama TNI Abdul Muis mewakili Komandan Komando Pendidikan Angkatan Udara (Dankodikau) di Gedung Jupiter Lanud Adisutjipto, hari ini.

Pendidikan SIP Angkatan ke-65 ini diikuti 16 siswa perwira penerbang dari berbagai skadron udara di lingkungan TNI Angkatan Udara.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Setelah menempuh pendidikan selama enam bulan, Kapten Pnb Agus Dwi Aryanto dari Skadon Udara 3 Iswahjudi Madiun, terpilih sebagai lulusan terbaik.
 
Dalam sambutan tertulisnya kepada mantan siswa SIP Angkatan ke-65, Dankodikau melalui Komandan Lanud mengingatkan agar di setiap penugasan alumni harus selalu memprioritaskan keselamatan penerbangan dan kerja.

“Keselamatan penerbangan dan kerja harus menjadi safety culture,” tegas Dankodikau dalam rilisnya kepada Harian Jogja.

Dengan safety culture, lanjut Dankodikau semua indikasi akan terjadinya kecelakaan, mulai dari potensi bahaya yang ditimbulkan baik oleh material, sikap dan tingkah laku manusia serta kondisi organisasi akan dapat lebih awal diketahui.

Dankodikau juga mengatakan, setelah lulus dari SIP, para perwira penerbang mendapat predikat sebagai instruktur penerbang dan guru.

Untuk itu Dankodikau berharap agar para instruktur penerbang bukan hanya mampu mentransfer skill dan memberikan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh.

Namun juga memberikan penekanan-penekanan moral dan integritas yang baik sehingga dapat melahirkan penerbang-penerbang muda yang andal, terampil, memiliki motivasi, dedikasi dan professional sesuai dengan harapan TNI AU.  (Harian Jogja/istimewa)

Foto : Komandan Pangkalan Udara Adisutjipto Marsekal Pertama TNI Abdul Muis
mewakili Komandan Komando Pendidikan Angkatan Udara (Dankodikau) memberikan ucapan selamat kepada lulusan terbaik. (Harian Jogja/istimewa)