SOLOPOS.COM - Siswa SMK Negeri 2 Solo melakukan Pemilos (Pemilihan OSIS dengan tata cara Pemilu di halaman sekolah, Sabtu (24/10/2015). Kegiatan tersebut sekaligus sebagai bentuk sosialisasi dan simulasi Pemilu untuk para pemilih pemula. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Pendidikan politik, siswa SMKN 2 Solo menggelar pemilihan ketua OSIS layaknya pemilu.

Solopos.com, SOLO–Puluhan siswa SMKN 2 Solo antre di depan tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di sisi barat halaman SMKN 2 Solo, Sabtu (24/10/2015). Masing-masing siswa membawa formulir C6. Setelah tiba gilirannya, formulir C6 yang dibawa, diperiksa petugas TPS yang juga siswa SMKN 2 Solo. Setelah formulir diverifikasi, siswa mendapatkan kertas suara yang berisi gambar tiga calon ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selanjutnya siswa menuju bilik suara untuk mencoblos gambar calon ketua OSIS yang dipilih. Setelah itu, kertas suara akan dimasukan ke kotak suara. Sebelum meninggalkan TPS, salah satu jari siswa akan dicelupkan ke tempat khusus berisi tinta.

Ada tiga calon yang bersaing memperebutkan kursi ketua OSIS SMKN 2 Solo periode 2015/2016. Yaitu Rohman Abdul Salam, Sandy Agung Pangestu, dan Bagas Indra P.

Ketua KPU Solo, Agus Sulistyo, memantau langsung jalannya pesta demokrasi di SMKN 2 Solo. Ia mengungkapkan proses pemilihan ketua OSIS SMKN 2 Solo digelar layaknya pemilihan umum yang sesungguhnya.

KPU mendampingi para siswa yang menjadi panitia Pemilos SMKN 2 Solo selama sepekan terakhir. Proses dimulai dengan penyusunan daftar pemilih tetap (DPT) yang terdiri atas semua siswa SMKN 2 Solo.

“Saat penyusunan DPT, panitia benar-benar bekerja layaknya KPU yang menyusun DPT. Mereka harus bekerja sampai malam. Pernah suatu hari data yang sudah disusun filenya hilang sehingga harus menyusun DPT dari awal lagi,” ungkap dia saat ditemui Solopos.com, di sela-sela Pemilos SMKN 2 Solo.

Setelah penetapan DPT, terangnya, panitia pemilos membagi undangan C6 kepada para pemilih yang namanya tercantum dalam DPT. Sehari sebelum digelar pemilihan, panitia harus menyiapkan TPS sebanyak enam TPS. Pada hari H, panitia pemilos juga harus melayani para pemilih.

“Kami sangat senang karena sekolah memberikan dukungan penuh. Bahkan sekolah sampai membuat TPS khusus layaknya pemilu yang sesungguhnya,” jelasnya.

Melalui kegiatan tersebut, ungkapnya, KPU berharap bisa memberikan pendidikan politik secara langsung kepada para siswa. Bagi siswa yang sudah memiliki hak pilih, pemilos diharapkan bisa memotivasi mereka untuk menggunakan hak pilihnya saat pilkada nanti. Bagi yang belum memiliki hak pilih, pemilos menjadi sarana memberikan pendidikan politik.

“Kegiatan ini juga menjadi sarana mencari aktivitas yang peduli pada kehidupan demokrasi,” terangnya.

Ketua pelaksana pemilos, Riki Santoso, mengungkapkan jumlah DPT sekitar 1.600-an siswa. Jumlah siswa yang menjadi panitia sebanyak 94 siswa. Panitia pemilos bertugas membuat DPT, menyiapkan logistik, mendirikan TPS, bertugas saat pelaksanaan pemilos hingga penetapan hasil pemilos.

“Ini benar-benar pengalaman berharga bagi kami. Dalam sepekan ini kami harus bekerja keras. Pernah kami sampai pulang pukul 23.30 WIB dari kantor KPU Solo,” ujar dia.

Berdasarkan hasil penghitungan suara, ungkapnya, Rohman Abdul Salam memperoleh 276 suara, Sandy Agung Pangestu memperoleh 960 suara, Bagas Indra P memperoleh 258 suara. Total suara 1.494 suara.

“Dengan demikian, Sandy Agung Pangestu terpilih sebagai ketua OSIS SMKN 2 Solo,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya