SOLOPOS.COM - Tari Angguk Kulonprogo (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Pendidikan Kulonprogo berupa kesenian lokal masuk kurikulum.

Harianjogja.com, KULONPROGO –Tari angguk sebagai kesenian lokal Kulonprogo diwacanakan untuk masuk dalam kurikulum sekolah. Hal ini sebagai upaya pengembangan dan pelestarian jenis kesenian ini agar tak lekang digerus zaman.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Hal ini dinyatakan oleh Ketua Forum Seniman Angguk Kulonprogo (FSAK), Akhid Nuryati dalam pertemuan seniman tari angguk yang digelar di gedung DPRD Kulonprogo pada Sabtu (17/9/2016). Menurutnya, tarian lokal ini juga membutuhkan pengembangan sarana prasarana dan inovasi penampilan
agar bisa terus bertahan.

“Potensi lokal bisa masuk dalam kurikulum sekolah,”ujar Akhid yang juga merupakan Ketua DPRD Kulonprogo ini. Hal ini sejalan dengan Perda Kulonprogo Nomor 18/2015 tentang Pengelolaan Pendidikan Karakter yang mengamanatkan hal tersebut. Dengan demikian, siswa sekolah sedari dini
bisa memahami dan mencintai kekayaan daerahnya.

Sebagai upaya realiasi, Akhid menilai perlu dilakukan sosialisasi secara intensif dengan semua pelaku pendidikan agar gagasan ini bisa diterima masyarakat luas. Pihak-pihak yang harus dilibatkan antara lain Dinas Pendidikan , pemerhati pendidikan, pihak sekolah, dan siswa sekolah sendiri.

Di sisi lain, FSAK juga harus mengupayakan agar setiap kelompok tari yang ada mampu mengembangkan manajemen dan materi yang diperlukan
untuk pengembangan tari angguk. Tidak menutup kemungkinan pula apabila nantinya seniman angguk bisa berkontribusi dalam pembelajaran jenis
tari ini di sekolah dengan beragam cara.

Sekretaris Dinas Kebudayaan, Joko Mursito yang juga hadir dalam pertemuan ini membenarkan bahwa keberadaan tari angguk sebagai seni
lokal belum lekat dengan kehidupan masyaralat Kulonprogo.

“Padahal tari angguk adalah ikon daerah,”jelasnya di forum yang juga dihadiri oleh 20 seniman dan ketua kelompok angguk seluruh Kulonprogo ini.

Masuknya angguk dalam kurikulum bisa menjadi inovasi agar generasi muda tak hanya mengenal angguk dalam pertunjukkan yang ditonton namun
juga ikut mempelajarinya. Meski demikian, ia menjelaskan bahwa di sejumlah daerah sendiri memang sudah ada yang memberikan materi tari
angguk sebagai pelajaran tambahan, salah satunya di SD di kawasan Jatimulyo, Girimulyo.

Sejauh ini, materi tambahan yang diajarkan oleh Kelompok Sekar Kemuning Girimulyo rersebut mendapatkan antusiasme yang cukup tinggi
dari para siswa. Hanya disayangkan, dari kegiatan tersebut hanya segelintir siswa yang kemudian melantkan kegiatannya sebagai penari
angguk yang aktif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya