SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI)

Pendidikan Kulonprogo masih menghadapi kurangnya pemenuhan standar pelayanan minimal

Harianjogja.com, KULONPROGO-Banyak sekolah di Kulonprogo yang belum bisa memenuhi standar pelayanan minimal (SPM). Masyarakat dari kalangan usaha dan industri diharapkan dapat lebih berkontribusi dalam pencapaian SPM yang berpengaruh terhadap kualitas pendidikan daerah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Kulonprogo, Sumarsana mengatakan, hanya 44 dari 365 SD/MI dengan capaian SPM berada pada kisaran 91-100%. Sedangkan pada jenjang SMP/MTs bahkan cuma terdata 4 dari 79 sekolah yang telah mencapai posisi serupa.

“Kekurangannya misal terkait sarana prasana, seperti masih ada SD yang tempat duduk siswanya masih dingklik [tempat duduk sederhana dari kayu], belum kursi. Kami belum bisa mengubah semua meski setiap tahun ada pengadaan,” ujar Sumarsana dalam sosialisasi SPM untuk dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dan organisasi pemerhati pendidikan di Gedung Kaca, Wates, Kulonprogo, Rabu (20/7/2016).

Sumarsana memaparkan, SPM menjadi salah satu tolak ukur kualitas pelayanan pendidikan. Pemenuhannya bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan satuan pendidikan, melainkan juga masyarakat sebagai penerima manfaat. Dia berpendapat, pencapaian SPM akan lebih cepat jika keterbatasan anggaran pemerintah didukung peran masyarakat.

DUDI merupakan elemen masyarakat yang dianggap potensial untuk membantu pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya melalui pemenuhan SPM. Potensi tersebut berasal dari dana corporate social responsibility (CSR) sebagai bentuk tanggung jawab sosial dari setiap perusahaan.

CSR sebenarnya sudah banyak berperan di dunia pendidikan dengan program yang digalakkan umumnya berupa bantuan beasiswa. Namun, Sumarsana berpendapat jika bantuan beasiswa bisa dialihkan ke bentuk lain karena ketersediaan beasiswa bagi anak tidak mampu di Kulonprogo relatif sudah mencukupi. “Mungkin bisa dipindah ke sarana prasarana, seperti kursi tadi,” kata dia.

Sumarsana kemudian berharap DUDI tetap berkomitmen mendukung pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan. Dia optimis semua sekolah bakal memenuhi SPM dalam beberapa tahun depan jika mendapatkan dukungan dari semua pihak, termasuk DUDI.

“Kami ingin setidaknya semua siswa SD/MI dan SMP/MTS mendapatkan pelayanan dasar sesuai SPM demi berlangsungnya proses belajar mengajar yang berkualitas,” ucap Sumarsana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya