SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, KLATEN</strong>–Wali murid SDN 2 Gumul, Kecamatan Karangnongko, mengeluhkan ada edaran permintaan sumbangan dari sekolah. Sumbangan itu digunakan untuk pemeliharaan sarana prasarana sekolah menjelang akreditasi.</p><p>Pada bagian atas edaran itu bertuliskan "Proposal." Sedangkan, di bagian bawah terdapat nama kepala sekolah lengkap dengan tanda tangan dan stempel. Edaran tertanggal 31 Maret 2018 itu berisi perincian kebutuhan pemeliharaan pagar, gapura, dan pengecatan dinding.</p><p>Untuk pengerjaan gapura dan pagar diperlukan dana untuk membeli dua rit pasir sebesar Rp500.000, 15 sak semen sebesar Rp825.000, dan upah tenaga untuk dua orang selama lima hari Rp75.000 per hari. Upah tenaga menghabiskan Rp750.000.</p><p>Sedangkan, untuk pengecatan dinding disebut kebutuhan membeli lima galon cat Rp225.000 per galon dengan total Rp1.225.000. Lalu, membeli empat kuas dengan total Rp80.000. Upah tenaga pengecatan sebesar Rp50.000 per hari untuk dua orang tenaga selama lima hari dengan total senilai Rp500.000. Total dana yang dibutukan untuk kegiatan itu mencapai Rp3.780.000. Dalam edaran itu disebut permohonan bantuan dari orang tua atau wali murid minimal Rp100.000.</p><p>Salah satu wali murid, Yayuk Mahesa Ayu, warga Dukuh Klegen Lor RT 005/RW 003, Desa Gumul, Kecamatan Karangnongko, menyayangkan edaran permintaan sumbangan itu keluar tanpa ada musyawarah terlebih dahulu dengan para wali murid. Ia menceritakan sekolah pernah menyampaikan rencana akan ada rehab namun tidak membahas soal anggaran dan sumbangan.</p><p>"Tahu-tahu saya dapat edaran itu. Saya enggak keberatan nominalnya, tapi kenapa enggak ada musyawarah dulu," kata dia, saat dihubungi <em>Solopos.com</em>, Jumat (6/4/2018).</p><p>Yayuk menerangkan ia sempat mendatangi sekolah untuk meminta konfirmasi soal edaran itu. Kepala sekolah menyatakan sumbangan diubah menjadi seikhlasnya dengan ketentuan maksimal Rp100.000. Jumat siang, Yayuk menerima kabar dari putranya, bahwa sumbangan berubah menjadi Rp50.000.</p><p>"Mungkin besok [Sabtu] kami harus ke sekolah lagi untuk memperjelas hal ini," tutur dia.</p><p>Hal senada juga disampaikan wali murid lain, Eko Haryanto. Dalam edaran itu ia menemukan perincian anggaran untuk pembelian semen harganya tidak sesuai dengan harga pasaran. Ia juga mempertanyakan soal anggaran kebutuhan lain seperti jumlah pembelian batu bata, misalnya.</p><p>"Kebutuhan dana di bawah angka Rp5 juta apa tidak bisa dimintakan dari dana pemerintah? Kenapa harus dibebankan kepada wali murid?" tanya dia.</p><p>Ia juga berpendapat soal perubahan permintaan sumbangan mulai dari Rp100.000 dan terakhir sebesar Rp50.000 menandakan kegiatan itu tidak diperhitungkan secara matang.</p><p>Kepala SDN 2 Gumul, Kecamatan Karangnongko, Retna Dwi Utami, membenarkan soal permintaan sumbangan itu. Sumbangan itu merupakan tindakan tindak lanjut hasil rapat wali murid pada tanggal 17 Februari 2018. Saat itu, komite sekolah mempunyai gagasan untuk membantu memperbaiki sarana gedung.</p><p>"Antara wali murid dengan komite [sekolah] sudah ada kesepakatan sanggup membantu dan menunggu edaran. Nominal bebas, tidak ditentukan," kata Retna.</p><p>Saat disinggung soal perubahan nominal sumbangan dari minimal Rp100.000 menjadi maksimal Rp100.000, dan terakhir menjadi Rp50.000, Retna enggan berkomentar.</p><p>"Setelah saya timbang-timbang ternyata wali murid, satu atau sebagian kecil yang mungkin tidak menyetujui kesepakatan. Besok pagi [Sabtu] akan saya batalkan saja dan saya kembalikan uang yang masuk. Apa arti uang [Rp]50.000 kalau tidak ikhlas," tulis dia melalui pesan Whatsapp.</p><p>Kepala UPTD Pendidikan Karanganom, Suraji, menyatakan sedang menelusuri soal munculnya edaran itu. Ia akan meminta konfirmasi pengawas sebab yang mengetahui situasi di lapangan adalah pengawas. Ia juga tidak bisa memastikan apakah hal itu melanggar aturan atau tidak.</p><p>"Saya perlu memastikan dulu bagaimana prosesnya. Kalau ini benar [tidak ada musyawarah], saya perlu mengingatkan," ujar dia.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya