SOLOPOS.COM - Sejumlah siswa SMK Negeri 3 Yogyakarta mempelajari beragam kinerja mesin dan kelistrikan mobil di sekolah tersebut, Yogyakarta, Selasa (15/03/2016). (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Pendidikan kejuruan difasilitasi oleh Honda dengan Kelas H-Tech (Honda Technology Class)

Harianjogja.com, JOGJA-Kelas H-Tech (Honda Technology Class) atau Program Pendidikan Dasar bagi Teknisi Honda yang baru dibuka di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Jogja (SMKN 3 Jogja), menjadi program yang menghadirkan lulusan SMK yang bersertifikasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal tersebut diungkapkan oleh Waka Hubungan Masyarakat SMK N 3 Jogja Dodot Yuliantoro pada Selasa (15/3/2016), dalam kegiatan peresmian kerjasama Program Pendidikan Dasar bagi Teknisi Honda, di Aula SMKN 3 Jogja.

Dodot menjelaskan program pendidikan dasar ini diperuntukkan bagi siswa kelas XI, satu kelas berisi 18 siswa, dan telah lolos dalam sejumlah seleksi. Mereka akan diampu oleh guru SMK N 3 Jogja, yang sudah menerima pelatihan dan magang di PT HPM.

Lulusan kelas program yang khusus memelajari mesin otomotif mobil Honda ini, akan mendapatkan sertifikat dari PT Honda Prospect Motor (PT HPM) dan diserap menjadi teknisi di dealer-dealer jaringan Honda.

Kelas Program Pendidikan Dasar ini berlangsung pada Rabu dan Kamis, sedangkan pada Senin, Selasa, Jumat dan Sabtu siswa akan menerima mata pelajaran seperti siswa lain pada umumnya. Pada dua hari tersebut, siswa akan dibekali materi teori dan praktek mengenai sistem otomotif mobil Honda.

Kepala SMKN 3 Jogja Bujang Sabri menerangkan, tantangan bagi lulusan SMK, utamanya di era persaingan Masyarakat Ekonomi Asean, semakin berat. Bukan hanya perlu dicermati, melainkan juga perlu ada peran dari masyarakat luar dalam membantu penyelenggaraan kualitas pendidikan di SMK.

Siswa SMK sudah saatnya dibekali dengan kompetensi tinggi agar ketika lulus, mereka menjadi lulusan yang berkarakter dan berkualitas. Selain memiliki daya saing tinggi, juga memiliki standar kualitas dan terstandardisasi.

Hadir di saat yang sama Marketing & Aftersales Service Director PT HPM Jonfis Fandy, ia menyebutkan Honda sudah menjaring setidaknya 200 lulusan dari Program Pendidikan Dasar ini untuk menjadi teknisi di dealer jaringan Honda.

Alasan program ini diadakan, karena melihat lulusan SMK yang bekerja di dealer, sebelumnya ditraining dengan mesin-mesin yang berteknologi tua, semasa masih sekolah. Hal ini membuat masa transisi mereka ke jenjang kerja menjadi lebih lama. Dengan difasilitasi mesin otomotif dengan teknologi terbaru dari Honda, maka siswa akan memelajari sistem otomotif yang lebih update, sesuai dengan perkembangan zaman.

Dalam peresmian Program Pendidikan Dasar, PT HPM menyerahkan satu unit mobil Honda Brio, buku pegangan manual petunjuk pemakaian dan perawatan, ‘common tools‘ dan ‘special tools‘, informasi teknologi sebagai bahan training.

President Director PT HPM Tomoki Uchida mengungkapkan, Honda memiliki komitmen global untuk terus-menerus meningkatkan keterlibatan sumber daya lokal, di berbagai area bisnis. Program pendidikan dasar ini bertujuan, mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang siap kerja dan mampu bersaing dengan sumber daya lain, terutama di tingkat Asia Tenggara.

“Program ini menjadi salah satu kesempatan melahirkan lulusan sekolah, yang berkualitas di dunia industri otomotif,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya