SOLOPOS.COM - Atap salah satu ruang kelas SDN 02 Doplang Karangpandan, Karanganyar, yang rusak, Jumat (26/1/2018). (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Atap bangunan SDN 02 Doplang, Karangpandan, Karanganyar, rawan ambrol dimakan rayap.

Solopos.com, KARANGANYAR — Atap bangunan empat lokal di SDN 02 Doplang, Karangpandan, Karanganyar, terancam ambrol karena dimakan rayap. Akibat kejadian itu, pengelola sekolah mengungsikan 23 siswa kelas II ke sekolah terdekat, yakni SMA Bung Karno Karangpandan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pantauan Solopos.com, pengelola sekolah menyangga eternit tepat pada bagian kuda-kuda bangunan menggunakan sebatang bambu petung. Eternitnya jebol. Kuda-kuda bangunan dari kayu keropos dan remuk pada beberapa bagian karena bekas dimakan rayap.

“Atap belum runtuh, tetapi genting bagian tengah atas itu melorot. Penjaga mengecek dan betul dimakan rayap kuda-kuda putus. Makanya disangga. Gedung sebelah timur itu ada empat lokal [kelas I-IV]. Semua [kayu atap dimakan rayap] tetapi yang kelihatan kelas II dan III,” kata Kepala SDN 02 Doplang, Yuliasri Nowo Kuntawaningsih, saat ditemui wartawan di sekolah, Jumat (26/1/2018).

Yuliasri menceritakan bangunan sisi timur itu kali terakhir direhab 2009. Sekolah merehab bagian atap. Tetapi pada 2011 atau 2012, eternit jatuh ke meja dan banyak rayap. Saat kejadian, tidak ada aktivitas belajar mengajar di kelas.

Dia mengungsikan siswa kelas II sejak dua pekan lalu. SMK Bung Karno mempersilakan siswa SDN 02 Doplang menggunakan dua lokal di sisi selatan sekolah.

“Dua pekan lagi sekitar 3 Februari giliran kelas IV dan V yang akan diungsikan. Ada 30 siswa. Siswa kelas II gantian belajar di sekolah sini. Kalau kelas enggak memungkinkan ya di serambi. Kalau belajar kan enggak harus di dalam kelas. Hanya khawatir kalau hujan,” tutur dia.

SDN 02 Doplang memiliki 100 siswa kelas I-VI. Mereka menempati lahan milik Pemerintah Desa (Pemdes) Doplang. Selain bangunan atap, rayap juga memakan buku di perpustakaan sekolah. Buku pelajaran dan bacaan habis dimakan rayap.

Pengelola sekolah terpaksa membakar buku tersebut. “Saya buatkan berita acara. Itu merembet lewat tembok,” ujar dia.

Kepala UPT PUDNFI dan SD, Sukiman, menyampaikan sudah melaporkan kejadian kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar. Selain SDN 02 Doplang, masih ada TK dan SDN 01 Tohkuning mengalami kerusakan karena pergerakan tanah.

“Sudah lapor tetapi katanya menunggu anggaran. Kalau terlalu lama kan kasihan, nanti keburu jatuh,” ujar dia saat ditemui wartawan di ruang tamu kantor guru.

Kepala SMA Bung Karno Karangpandan, Eling Waspodo, menyampaikan SMA menyilakan siswa SDN 02 Doplang menggunakan dua lokal. Salah satunya di Ruang Usdek atau ruang OSIS. UPT PUDNFI dan SD meminta bantuan SMA Bung Karno untuk menampung sejumlah siswa SDN 02 Doplang karena plafonnya roboh.

“Pertimbangan geografis dekat dan kemanusiaan. Tugas pendidik. Kan siswa masyarakat sekitar jadi enggak terlalu jauh. Kami punya delapan lokal dan total siswa 50 anak untuk kelas X-XII. Tidak ada batas waktu sampai kapan, silakan dipakai,” ungkap dia.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Karanganyar, Agus Haryanto, menyampaikan sudah mengecek bangunan yang dilaporkan di SDN 02 Doplang. Hasil pengecekan bangunan itu rawan ambrol dan struktur atap melengkung. Dia mengantisipasi kemungkinan terburuk saat hujan.

“SDN 02 Doplang itu pas penetapan belum terdeteksi rusak berat. Sekarang ternyata rusak. Kami upayakan meminta bantuan dari pusat. Sementara kan siswa belajar di SMA Bung Karno. Kalau kami perbaikan itu diprioritaskan pada kategori berat,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya