SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Timur Soekarwo (JIBI/Solopos/Antara/Didik Suhartono)

Pendidikan Jatim mewarnai penganugerahan Wahana Karya Nugraha 2015.

Madiunpos.com, SURABAYA — Dinas Pendidikan (Disdik) Jatim menggelar penganugerahaan wahana Karya Nugraha kepada perusahaan, lembaga, instansi pemerintah, dan lainnya sebagai apresiasi keberhasilan pemerintah daerah dalam memperbaiki kualitas pendidikan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Pemberian penganugerahaan ini untuk mengetahui komitmen, mengetahui pelayanan kualitas pendidikan, maupun untuk mengetahui inovasi pendidikan di setiap daerah, dengan jumlah peserta yang hadir sebanyak 1.300 dari Bupati, Wali Kota, para tokoh, yayasan, kepala sekolah, guru maupun siswa di gerbang kertasusila,” kata Kepala Disdik Jatim Saiful Rachman seusai pemberian anugerah di Surabaya, Selasa (27/10/2015).

Ia mengatakan, pendidikan tidak hanya sebagai isu menjelang pemilihan wali kota saja, namun aplikasi dari program-program pelaksana dari calon wali kota atau bupati juga harus didukung dan diaktifkan, supaya menimbulkan kepedulian kepada masyarakat yang memiliki kewajiban dasar berpendidikan, seperti sumbangan penyelenggaraan pendidikan (SPP) gratis.

“Pendidikan adalah kewajiban dasar yang dibutuhkan masyarakat, namun jangan hanya karena adanya unsur politisi, mereka berlomba-lomba memberikan program yang terbaik, tanpa ada aplikasinya. Mereka juga harus didorong terus untuk mengimplementasikan programnya,” terangnya.

Menurut dia, Disdik Jatim mulai fokus pada perkembangan pendidikan anak usia dini (PAUD) di desa-desa, seperti Kabupaten Nganjuk yang sebelumnya hanya memiiliki 60 sekolah PAUD, kini menjadi 500, sehingga hal ini bisa memotivasi kabupaten atau kota lainnya karena PAUD dinilai menjadi hal utama pendidikan di tingkat paling dasar.

“Sedangkan untuk perusahaan, mereka memiliki program dari corporate social responsibility (CSR) yang berkaitan dengan bidang pendidikan, misalnya untuk meningkatkan kualitas guru atau pemberian beasiswa bagi pelajar, biasanya mereka memberikan program tersebut pada ring satu perusahaan,” tuturnya.

Ini Juaranya
Di sisi lain, Gubernur Jatim, Soekarwo menjelaskan pendidikan ada hubungannya dengan angka pengangguran dan kemiskinan, sehingga pihaknya melakukan beberapa pola yang dilakukan sebagai solusi dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), terutama di kalangan pelajar.

“Disdik Jatim memiliki program SMK Mini yang memiliki tiga keahlian di setiap tempat dengan anggaran Rp250 juta setiap enam bulan sekali, dan diharapkan bisa memiliki 36.000 tenaga kerja yang terdidik secara profesional karena ditargetkan pada akhir tahun ini, Balai Latihan Kerja (BLK) di Jatim mencapai 400,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, penganugerahan Wahana Karya Nugraha kategori pemerintah daerah diraih oleh Pemkot Surabaya dengan nilai 991,7, Kota Malang dengan nilai 947,9, kemudian Kabupaten Nganjuk dengan nilai 912,5. Sedangkan kategori yayasan diraih Yayasan Budi Mulya Kabupaten Malang, Yayasan Sunan Rahmad Kabupaten Tulungagung, dan Yayasan Yatim Mandiri Kabupaten Sidoarjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya