SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendidikan (Googling/fiqhislam.com)

Harianjogja.com, BANTUL–Jebloknya prestasi pendidikan di Bantul membuat posisi Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal (Dikmenof) Masharun Ghozali terancam. Bupati Bantul Sri Surya Widati mengaku akan segera melakukan evaluasi menyeluruh termasuk mengkaji ulang posisi Masharun.

“Ya sangat mengecewakan tahun ini. Masak delapan siswa yang tidak lulus,” ujar Bupati, Jumat (23/5/2014).

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

Bupati mengaku dalam waktu dekat ini akan melakukan evaluasi. Salah satunya dengan memanggil Kepala Dikmenof Bantul Masharun agar memberikan penjelasan mengapa prestasi pendidikan di Bantul jeblok. Disinggung soal kemungkinan perlunya ada penyegaran di tubuh Dikmenof Bantul, Bupati tidak menampik hal itu sangat memungkinkan dilakukan.

Ia belum memberikan kepastian apakah Masharun nanti bakal diganti dengan pejabat lain sebagai bentuk kebijakan dan penyegaran. Bupati mengaku sudah tidak kurang-kurang mendukung peserta Ujian Akhir Nasional (UAN) untuk serius. Mulai dari peninjauan hingga memberanikan diri menyiapkan sejumlah hadiah sepeda motor, laptop, ponsel dan lainnya untuk menyemangati peserta ujian.

”Tapi kok ya hasilnya jeblok ngene to yo mas,” katanya.

Permintaan evaluasi juga datang dari Forum Pemantau Independen (Forpi) Bantul atas jebloknya pendidikan Bantul. Koordinator Forpi Bantul Irwan Suryono mengatakan, evaluasi harus dilakukan termasuk mempertimbangkan ulang jabatan strategis pejabat dinas hingga beberapa kepala sekolah yang kinerjanya kendor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya