SOLOPOS.COM - Benny Lin (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Sebagain siswa menganggap pelajaran Bahasa Jawa membosankan dan kuno sehingga tak menarik bagi siswa.

Harianjogja.com, WONOSARI-Mata Pelajaran Muatan lokal (Bahasa Jawa) saat ini dirasa semakin kurang diminati oleh siswa. Hal tersebut terlihat pada saat pembelajaran muatan lokal dimana siswa tak menampakkan antusias dalam belajar.
Guru Bahasa Jawa SMK N 2 Wonosari, Heryani Retno Hapsari mengatakan saat ini siswanya terlihat kurang berminat pada pembelajaran pendidikan Bahasa Jawa. Berdasarkan pengakuan dari sejumlah siswa, bahwa pelajaran Bahasa jawa terkesan membosankan dan kuno sehingga tak menarik bagi siswa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Bahasa Jawa menjadi pelajaran yang membosankan jika tidak disampaikan dengan baik,” kata Retno.

Ia melanjutkan, selama ini siswa yang tak tertarik pada pelajaran Bahasa Jawa menjadi jarang memerhatikan pembelajaran dan cenderung malas-malasan. Untuk itu, Retno berupaya membuat sebuah sistem pembelajaran yang menarik untuk dibagian kepada siswa-siswinya di dalam kelas. Hal tersebut dilakukannya dengan melibatkan siswa secara aktif di dalam kelas.

“Meskipun terkadang masih ada beberapa siswa yang terang-terangan menolak belajar pelajaran Bahasa jawa dengan alasan tak bisa berbahasa jawa,” kata dia

Menurutnya dengan melibatkan siswa untuk pembelajaran yang menarik yakni misalnya seperti menyanyikan lagu dengan bahasa jawa, melakukan drama cerita ber bahasa jawa cukup berhasil menarik minat siswa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya