SOLOPOS.COM - Ilustrasi dana bansos (JIBI/Solopos/Reuters)

Pendidikan Bantul untuk SMP kembali diserahkan ke Kabupaten.

Harianjogja.com, BANTUL — Program Kartu Cerdas yang digulirkan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk siswa sekolah menengah pertama di Kabupaten Bantul berakhir pada 2016 sehingga tahun 2017 tidak dilanjutkan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kewenangan siswa SMP sudah dikembalikan ke kabupaten, sehingga otomatis Program Kartu Cerdas berakhir di 2016, dan pada 2017 sudah tidak ada,” kata Penyusun Data dan Informasi Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Olahraga Bantul Marjiyo Jumat (27/1/2017) seperti dikutip dari Antara.

Menurut dia, program Kartu Cerdas DIY sudah diluncurkan sejak tahun 2012 yang mana setiap siswa pemegang kartu cerdas dari keluarga tidak mampu mendapatkan bantuan sebesar Rp1,2 juta per siswa per tahun.

Namun demikian, kata dia, karena adanya UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemda yang mengatur pengalihan kewenangan SMA/SMK dari kabupaten ke provinsi tersebut membuat Pemda DIY menyerahkan pengelolaan SMP ke kabupaten mulai 2017.

“Ada sekitar 3000-an siswa SMP kelas VII dan VII di Bantul yang kemarin punya kartu cerdas dan dikaver DIY, namun di 2017 kartunya diberikan ke kita (Dikpora Bantul), itu karena DIY hanya mengurusi yang SMA dan SMK,” katanya.

Marjiyo mengatakan, ribuan siswa SMP yang pada 2017 sudah tidak menjadi target penerima bantuan program kartu cerdas itu memang sebagian besar tidak mempunyai Kartu Indonesia Pintar (KIP), program yang digulirkan pemerintah pusat.

“Kebanyakan dari mereka itu belum punya KIP, itu karena kendala tidak memenuhi syarat, sehingga dalam dapodik (data pokok pendidikan) tidak bisa baca. Semua tidak menyangka adanya pengalihan kewenangan ini,” katanya.

Berkaitan dengan tidak dilanjutkannya program kartu cerdas itu, ia mengatakan, Dikpora belum menyampaikan ke siswa bersangkutan, namun baru disampaikan ke sekolah-sekolah di mana siswa miskin itu menempuh pendidikan.

“Kita sudah undang kepala-kepala sekolah kalau sudah tidak ada kartu cerdas, namun program ini pada dasarnya bisa dapat bantuan lewat Program Indonesia Pintar. Dari DIY juga minta daerah mengusahakan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya