SOLOPOS.COM - Ilustrasi siswa menengah atas (JIBI/Solopos/Dok.)

Pendidikan Bantul dikeluhkan wali murid.

Harianjogja.com, BANTUL — Sejumlah wali murid yang tergabung dalam Forum Rakyat Korban Bencana (Forkob) Bantul berunjukrasa memprotes mahalnya biaya pendidikan bagi siswa baru di sekolah negeri. Masyarakat menuntut pemerintah menaikkan biaya pendidikan sebesar 20% dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Belasan wali murid tahun ajaran baru di Bantul mendatangi gedung DPRD setempat pada Selasa (26/7/2016). Mereka membawa sejumlah perangkas aksi bertuliskan tuntutan dan protes terhadap mahalnya biaya masuk SMP, SMA dan SMK negeri di Bantul. Antara lain bertuliskan Sekolah Jadi Modus Eksploitasi Orang Miskin serta Bubarkan Komite Sekolah Bantul.

“Untuk masuk sekolah negeri saja SMA dan SMK habisnya Rp5 juta sampai Rp7 juta,” kata seorang satu wali murid, Ridwan.

Ridwan mengeluhkan banyaknya orang tua di Bantul yang harus menjual harta benda mereka saat putra dan putrinya masuk sekolah baru.

“Kambing yang sudah dipelihara tiga tahun dibawa habis ke sekolah [dijual] untuk biaya masuk siswa baru. Masyarakat semakin melarat dengan mahalnya biaya pendidikan,” terang Ridwan, Selasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya