SOLOPOS.COM - Anak-anak menyaksikan pemutaran film Pengkhianatan G30S/PKI di kawasan Kota Lama, Semarang, Jateng, Rabu (27/9/2017) malam. (JIBI/Solopos/Antara/Aji Styawan)

Pendidikan Bantul memberikan imbauan mengenai nobar G30S

Harianjogja.com, BANTUL- Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul melarang sekolah menggelar acara nonton bareng (nobar) film kontroversi Gerakan 30 September (G30S). Sejumlah sekolah di Bantul dilaporkan diajak oleh otoritas Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk menyelenggarakan nobar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sekretaris Disdikpora Bantul Daeng Daeda mengatakan, lembaganya mengimbau sekolah untuk sementara tidak menggelar acara nobar film kontroversi tersebut. Pasalnya kata dia, belum ada surat atau instruksi resmi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang membolehkan acara tersebut digelar.

Sementara di sisi lain beredar di media bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendi meminta agar anak SD dan SMP tidak menonton film tersebut lantaran sarat adegan kekerasan.

“Memang belum ada instruksi resmi dari atas, makanya kami hari ini akan koordinasi. Dan kami minta agar sekolah menahan dulu jangan mengadakan acara nonton bareng,” papar dia ditemui Kamis (28/9/2017).

Ditambahkan Daeng, imbauan kepada sekolah itu disampaikan karena sejumlah sekolah di Bantul beberapa hari terakhir didatangi aparat TNI dari Koramil yang mengajak sekolah menyelenggarakan nobar Film G30S.

“Sekolah ini kebingungan, jadi mereka tanya ke dinas sebaiknya mereka bagaimana. Saya bilang tahan dulu,” jelasnya lagi.

Namun, Daeng tak menyebut sekolah mana saja yang didatangi aparat tersebut. Tak hanya sekolah, Disdikpora kata dia juga menerima surat dari otoritas TNI untuk menyelenggarakan nobar yang melibatkan sekolah-sekolah. Namun, Daeng memastikan, lembaganya akan tunduk pada instruksi dari Kemendikbud, karena Disdikpora berada di bawah naungan lembaga tersebut.

“Ada surat masuk ke kami, tapi hanya imbauan untuk bersinergi saja dengan memutar film itu,” tuturnya lagi.

Otoritas Komando Distrik Militer (Kodim) Bantul sendiri belum bisa dikonfirmasi terkait imbauan ke sejumlah skeolah menggelar nobar film tersebut. Komandan Kodim (Dandim) 0729 Kabupaten Bantul, Letkol Inf Agus Widianto tengah berada di luar kota saat disambangi ke markas Kodim pada Kamis. Ia juga tak membalas pesan yang dikirimkan kepadanya.

Terpisah, Kepala SMP N 1 Bantul Tri Kartika Rina mengatakan, sekolahnya tidak mengagendakan nonton bareng Film G30S.

“Pertama masih kontroversi kejadiannya, kedua memang saya enggak yakin ini untuk tujuan pembelajaran, mungkin tujuan politik. Kalau untuk pembelajaran saya sepakat,” papar Tri Kartika Rina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya