SOLOPOS.COM - Ilustrasi daging sapi. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Bagi orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi, mungkin akan merasa memiliki keterbatasan dalam menonsumsi sesuatu.

Belum lagi kalau dia memiliki hobi berwisata kuliner, termasuk jenis-jenis menu olahan daging. Namun apakah benar orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi tidak boleh mengonsumsi daging-dagingan?

Dokter Umum Rumah Sakit (RS) JIH Solo, dr. Indrasti Paramita Sari, mengatakan bagi penderita hipertensi dan kolesterol tinggi masih bisa menikmati daging, namun dengan pengolahan dan porsi yang tepat.

“Untuk penderita hipertensi dan kolesterol yang masih mau menikmati daging, itu sebenarnya sah-sah saja. Namun yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara mengolahnya. Kita ketahui daging itu kaya akan nutrisi. Terdapat zat-zat yang dibutuhkan tubuh yang sebenarnya banyak manfaatnya. Namun dalam konsumsinya memang tidak boleh berlebihan,” kata dia dalam Health Talk yang disiarkan di Youtube RS JIH Solo, belum lama ini.

Terkait pengolahan tersebut menurutnya, bagi penderita kolesterol tinggi, ada baiknya daging diolah dengan diawali pengukusan atau perebusan dulu tanpa menambah santan. Kemudian untuk menjaga agar nutrisi tetap ada, pengolahan dapat dilakukan dalam suhu rendah namun dengan waktu memasak yang sedikit lebih lama.

Baca Juga: Nyeri Punggung Bawah Terjadi karena Faktor Usia dan Aktivitas

“Dengan begitu nutrisi tetap terjaga dan tidak meningkatkan kadar kolesterol seperti kalau ditambahkan santan atau dikonsumsi setelah digoreng. Jadi bagi penderita hipertensi maupun kolesterol sebenarnya bisa mengonsumsi daging tapi dengan porsi tidak berlebihan dan diolah dengan cara yang benar. Pengolahan ini sangat menentukan,” jelas dia.

Di sisi lain dia juga menyampaikan daging seperti daging sapi memiliki nutrisi baik seperti protein yang penting untuk pembentukam masa otot sebab daging juga mengandung asam amino esensial. Hanya, konsumsi daging merah juga harus dengan porsi tepat atau tidak berlebihan. Disebutkan, jumlah konsumsi daging merah tersebut biasanya di angka 50 g-90 g per hari.

“Sebab daging juga memiliki lemak jenuh yang jika dikonsumsi berlebihan juga akan menimbulkan plak di pembuluh darah dan itu akan meningkatkan tekanan darah,” lanjut dia. Jika dikonsumsi secara berlebihan, daging juga akan turut memicu obesitas.

Baca Juga: Dokter JIH Solo Beri Penjelasan soal Cacar Monyet Serang Janin Pasien Hamil

Sementara itu ahli Gizi RS JIH Solo, Risanela Ulya Nisa, menyampaikan selain pengolahan, proses penyimpanan juga akan mempengaruhi kualitas daging. Dengan adanya perangkat yang modern, saat ini penyimpanan daging dapat dilakukan dengan menggunakan freezer maupun chiller.

“Untuk chiller bisa digunakan di suhu 0-5 derajat Celsius dan bisa bertahan sekitar tiga hari. Kalau di freezer dengan suhu -18 sampai di bawahnya bisa bertahan sebulan atau lebih, bisa sampai 6 bulan. Tapi lama penyimpanan juga akan berpengaruh pada tekstur daging. Semakin lama, kualitas atau tekstur daging akan berkurang. Kadar air semakin sedikit, sehingga daging akan alot, kering,” kata dia.

Bagi masyarakat yang ingin berkonsultasi atau mengakses layanan, bisa langsung ke Rumah Sakit JIH Solo di Jl. Adisucipto No. 118, Jajar, Kecamatan Laweyan, Solo. Didukung oleh dokter, perawat, paramedis, dan staf yang profesional dan ramah dalam melayani pasien, JIH juga memiliki peralatan medis modern dan terbaru.

RS JIH Solo juga bisa dihubungi lewat email : infosolo@rs-jih.co.id, nomor telepon (0271) 746 9100, Gawat Darurat : 1-500-805, Whatsapp : +62811500805, Website: www.rs-jih.co.id/rsjihsolo, Instagram: @rs.jihsolo, Tiktok: @rsjihsolo, Facebook: @rsJIHSolo, Youtube: RS JIH Solo, serta Twitter @rsJIHSolo.

Rekomendasi
Berita Lainnya