JAKARTA—Di wilayah Asia Tenggara, penderita buta katarak terbanyak ada di Indonesia. Jumlahnya mencapai dua juta orang dengan tingkat pertumbuhan 240.000 orang per tahun.
Gangguan penglihatan yang biasa terjadi karena faktor usia dan gizi buruk ini sebenarnya bisa dengan mudah disembuhkan. Namun rata-rata penderitanya merupakan masyarakat miskin sehingga kesulitan berobat. Selain itu banyak masyarakat yang masih takut dengan operasi. Banyak pula warga yang merasa penglihatan mengabur adalah takdir karena usia tua.
Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024
“Kami berharap berbagai pihak ikut membantu mengurangi penderita buta katarak di Indonesia yang jumlahnya mencapai lebih dari 240 ribu dan merupakan jumlah penderita katarak teringgi di Asia Tenggara,” ujar Ketua Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia, Nina F Moelok.
Hal itu dikatakan Nina dalam acara operasi katarak ke-6.000 bagi masyarakat kurang mampu di RSCM Kirana, Jakarta Pusat, Selasa (29/11).
Wapres Boediono turut hadir dan menyaksikan operasi katarak ini. Boediono juga sempat berbincang-bincang dengan beberapa pasien yang baru dioperasi.
“Operasi katarak seakan memberikan kehidupan kembali, dan kebahagian kembali. Mata sangat penting,” ujar Boediono.(dtc)