KARANGANYAR–Jumlah penderita HIV/AIDS di Karanganyar meningkat 20 persen. Penularan penyakit tersebut mayoritas melalui hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan atau free sex.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) DKK Karanganyar, Fatkul Munir, mengatakan jumlah total penderita HIV/AIDS hingga Oktober mencapai 124 orang. Sebelumnya, jumlah penderita sebanyak 100 orang. Mereka rata-rata berusia 20-40 tahun
“Ada peningkatan yang cukup signifikan, ini perlu diwaspadai terutama bagi para remaja,” katanya saat ditemui Solopos.com, Selasa (16/10/2012).
Menurutnya, kasus penderita HIV/AIDS ditemukan di wilayah perkotaan dan pedesaan. Artinya, penularan penyakit berbahaya tersebut telah mencapai wilayah pedalaman. Kondisi ini dikarenakan tingkat pengetahuan dan kesadaran tentang bahaya penyakit HIV/AIDS masih minim.
Selama ini, lanjut Munir, pihaknya telah membentuk Warga Peduli AIDS (WPA) di 28 desa se-Karanganyar. Para petugas akan mensosialisasikan tentang penyakit HIV/AIDS kepada masyarakat yang berdomisili di pedesaan. “Dalam waktu dekat, para WPA dan stake holder akan dikumpulkan untuk merumuskan strategi terefektif menanggulangi penyakit HIV/AIDS,” jelasnya.
Sementara seorang warga Kelurahan Tegalgede, Karanganyar, Kustati, meminta instansi terkait gencar mensosialisasikan tentang bahaya penyakit HIV/AIDS terutama di sekolah-sekolah. Sehingga para pelajar memahami cara penularan penyakit tersebut seperti free sex dan penggunaan jarum suntik secara bergantian