SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta– Penderita influenza A (H1N1) atau yang sebelumnya disebut flu babi pada Rabu bertambah 28 orang sehingga secara kumulatif kini jumlahnya mencapai 444 orang.

Siaran pers dari Pusat Komunikasi Publik Departemen Kesehatan Jakarta menyebutkan, 28 pasien flu A (H1N1) baru tersebut berasal dari tujuh provinsi yakni DKI Jakarta (13 orang), Jawa Timur (5 orang), Daerah Istimewa Yogyakarta (3 orang), Jawa Barat (3 orang), Banten (2 orang), Bali (1 orang) dan Sulawesi Utara (1 orang).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ke-28 pasien flu A (H1N1) tersebut adalah warga negara Indonesia dan empat diantaranya punya riwayat bepergian ke Singapura dan Thailand, negara yang lebih dulu terdampak pandemi global flu A (H1N1).

Menurut Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Tjandra Yoga Aditama, penyakit itu kini sudah menyebar di 15 provinsi yakni Bali, Banten, Yogyakarta, Jakarta.

Selain itu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Jambi.

Ia mengatakan, penyakit itu menyebar dengan cepat karena menular melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin, atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita.

Tjandra menjelaskan pula bahwa meski dapat menyebabkan kematian namun secara global angka kematian akibat flu A (H1N1) termasuk rendah, yakni 0,4 persen. 

Di Indonesia, dari 444 orang yang terinfeksi virus flu A (H1N1), satu di antaranya meninggal dunia.

Masyarakat, kata Tjandra, dapat mencegah penularan penyakit itu dengan berperilaku hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik, serta menutup mulut ketika batuk dan bersin.

“Jika ada gejala Influenza minum obat penurun panas, gunakan masker, jangan bepergian, beristirahat di rumah selama lima hari. Apabila dalam dua hari flu tidak juga membaik segera ke dokter,” katanya.

Pemerintah, kata dia, sudah berupaya mengendalikan penularan penyakit itu dengan melakukan pemantauan kasus flu melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), menyiapkan rumah sakit rujukan.

Kemudian, menyiapkan obat anti virus, mengintensifkan pelacakan kontak, memperkuat pemantauan ILI, dan melakukan pemantauan penyakit berbasis masyarakat.
Ant/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya