SOLOPOS.COM - Ilustrasi penderita asma. (Freepik)

Solopos.com, SOLO--Penderita asma seperti Jane Shalimar sebaiknya wajib waspada sebelum terinfeksi Covid-19. Dikutip dari Health, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan pengidap penyakit penyerta ini memiliki risiko merasakan sakit parah akibat virus corona.

Jika terinfeksi Covid-19, penderita asma berpotensi mengalami kekritisan. Hal ini karena virus ini mempengaruhi saluran pernapasan seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebelum terinfeksi Covid-19, CDC menyarankan pada penderita asma untuk memastikan memiliki simpanan obat resep darurat, seperti inhaler asma, persediaan obat lain, dan suplai non-resep selama 30 hari serta isolasi diri di rumah agar tidak terinfeksi Covid-19.

Mengutip Hindustan Times, para peneliti menggunakan data kesehatan sejak Februari hingga Juni 2020 yang berasal dari organisasi di Israel. Dari 37.469 subjek yang diuji dengan tes virus corona, 2.266 di antaranya dinyatakan terinfeksi Covid-19. Penyakit asma ditemukan pada 153 pasien atau 6,75% subjek yang termasuk dalam kelompok positif Covid-19 itu.

Baca Juga: Positif Covid-19 Setelah Vaksin Pertama, Perlukah Suntikan Kedua?

Hasilnya, penderita asma memiliki risiko terinfeksi Covid-19 lebih rendah. Meski demikian, peneliti studi tersebut mengatakan, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk benar-benar membuktikan hal tersebut.

Penelitian yang melibatkan pasien asma juga pernah dilakukan di Amerika Serikat pada Oktober lalu. Hasil penelitian menunjukkan penderita asma yang terinfeksi Covid-19 memiliki risiko dirawat di rumahsakit dan membutuhkan ventilator yang lebih rendah dibanding pasien Covid-19 yang tidak menderita asma.

Selain itu, risiko kematian akibat terinfeksi Covid-19 pada penderita asma juga lebih rendah. Para peneliti di sistem layanan kesehatan di Boston mempelajari 562 pasien asma dan Covid-19 serta 2.686 pasien terinfeksi virus corona tanpa menderita asma.

Kedua kelompok dalam penelitian tersebut memang membutuhkan perawatan rumahsakit yang sama. Namun, 70% penderita asma lebih sedikit mengalami kematian akibat terinfeksi Covid-19. Tidak ada 44 pasien asma parah meninggal karena Covid-19.

Dokter spesialis paru Kedokteran Respirasi RSUP Persahabatan Feni Fitriani Taufik menyebut, selama penyakit asma terkontrol, pasien tak berisiko fatal saat terinfeksi Covid-19. Bahkan, risiko saat terpapar virus corona, menurut Feni, serupa dengan pasien Covid-19 tanpa penyakit penyerta asma.

Baca Juga: Tiga Alat Monitor Kesehatan Wajib Ada Saat Isolasi Mandiri, Apa Sajakah?

Hal yang bisa memicu kondisi fatal pada penderita Covid-19 adalah jika penyakit asma tidak terkontrol. Lalu seperti apa asma yang tidak terkontrol?

Ada beberapa poin yang perlu menjadi perhatian seperti mengutip laman Detik.com, Senin (28/6/2021):

- Dalam empat pekan terakhir, apakah ada gejala asma kambuh kurang dari 2 kali dalam seminggu?
- Tidak ada terbangun di malam hari, mengi, atau batuk hingga sesak napas.
- Tidak menggunakan obat saluran pernapasan kurang dari dua kali seminggu.
- Tidak ada gangguan aktivitas. Misalnya, sampai tidak masuk kantor gara-gara asma jadi kambuh.
- Masih bisa bekerja di rumah sehari-hari.

"Apabila di luar itu penderita asma perlu waspada untuk ke dokter, sehingga saat terkena Covid-19 risiko fatalnya akan menjadi kecil," jelas Feni dalam konferensi pers Kementerian Kesehatan, belum lama ini.

Baca Juga: Kuku Sehat Seperti Apa? Kenali Ciri-Cirinya

Bagaimana pengobatan penderita asma saat terinfeksi Covid-19?

Dalam kesempatan yang sama, Dr dr Arto Soeroto SPpd dari Perhimpunan Respirologi Indonesia (PERPARI) mengingatkan, penting untuk tetap menjalani pengobatan asma saat terpapar Covid-19. Sebab, jika penyakit asma tidak terkontrol, risiko kritis karena Covid-19 menjadi besar.

"Cukup dengan inhalasi steroid dosis rendah. Steroid itu adalah anti inflamasi dan anti peradangan, karena asma adalah peradangan pada saluran napas," jelas Dr Arto.

Bahkan, menurutnya, kini ada penelitian penggunaan obat steroid inhalasi yang lazim digunakan untuk mengontrol asma mempunyai efek proteksi melawan Corona.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya