SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Puluhan pendemo berkaos loreng hitam putih layaknya pakaian Napi menggelar unjuk rasa di Kementerian Keuangan seiring rencana KPK memeriksa Sri Mulyani, Kamis (29/4).

Kedatangan para pendemo ini cukup mengejutkan. Pasalnya Humas Kementerian tidak menerima izin pemberitahuan demo. “Mereka tanpa izin,” kata Kepala Humas Kementerian Harry Z Soeratin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Untung petugas lapangan Kementerian sudah siap dengan penambahan personil, berikut bantuan polisi terdekat. Pendemo ini berteriak-teriak menuntut kasus Bank Century diselesaikan. Mereke meminta dua pejabat negara, Boediono dan Sri Mulyani,   mundur.

“KPK perlu jemput paksa Sri Mulyani dan Boediono,” teriakan pendemo.

Demo kali ini pesertanya tidak banyak. Hanya sekitar 50 orang. Terlihat sejumlah ibu-ibu, dan remaja putri ikut dalam barisan itu.

Perlengkapan demonya hanya sebuah poster, baliho ukuran 2,5 x 2 meter, dan sepanduk sepanjang belasan meter.  Jalannya demo sebenarnya tertib. Tapi beberapa kali sang orator, Laude Kamaluddin, mengomandoi para peserta demo.  “Maju sepuluh langkah, revolusi,” kata Laude berteriak.

Pendemo pun kemudian mendorong para polisi yang berjaga di pintu pagar masuk. Mengenai kedatangan penyidik KPK ke Kantor Sri Mulyani tidak jelas. Informasi masih simpang siur. Namun, berdasarkan kebiasaan, petugas KPK datang tepat waktu.


vvanews/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya