SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KARANGANYAR — Kelompok massa pendukung Bupati Karanganyar, Rina Iriani SR, yang berunjuk rasa di Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat, Selasa (30/10/2012) lalu, diduga massa bayaran.

Informasi itu diperoleh dari salah seorang tokoh masyarakat Karanganyar kota yang tidak mau disebut namanya, Rabu (31/10/2012). “Kemarin sore ada empat petani mampir ke rumah saya. Mereka cerita secara tiba-tiba diminta datang ke kantor, tanda tangan dalam buku hadir lalu disuruh demo. Setelah itu mereka dapat amplop,” katanya.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sesampai di rumah, sumber Solopos.com melanjutkan, para petani itu membuka amplop. Setelah diperiksa ternyata isi amplop berupa uang senilai Rp25.000. Hanya saja tidak diketahui pasti siapa pemberi amplop dan tujuannya menggerakkan massa. Selain mendapat amplop, lucunya keempat petani tersebut tidak tahu persis maksud aksi demo yang mereka lakukan.

Ekspedisi Mudik 2024

Informasi hampir sama juga diperoleh dari salah seorang pengunjuk rasa. Kepala dusun (kadus) di salah satu wilayah di kawasan 4J (Jumapolo, Jumantono, Jatipuro dan Jatiyoso) mengaku ikut unjuk rasa Kejari atas perintah kepala desa (kades).

“Kami perangkat desa hanya diminta pak kades untuk ikut acara ini. Tapi pak kades malah tidak ikut. Pak kades dapat mandat dari pak camat,” akunya lugu.

Kadus tersebut juga mengaku tidak tahu perihal esensi dan tujuan aksi unjuk rasa yang dia ikuti.

Berdasar pengamatan, unjuk rasa Selasa siang diikuti para petani, guru, perangkat desa dan pegawai negeri sipil (PNS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya