SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar untung Yuni Sukowati (Youtube/SoloposTV).

Solopos.com, SRAGEN Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati angkat bicara soal rencana tugu perguruan silat dirobohkan. Hal ini berawal dari permasalahan antar-pendekar pencak silat yang beraada di Sragen.

Akibat masalah tersebut, Kapolres Sragen,  AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo, berencana merobohkan tugu simbol perguruan pencak silat. Dia menyatakan lebih dari 206 tugu perguruan pencak silat di Sragen bakal dirobohkan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Langkah tersebut diambil Kapolres untuk menanggulangi aksi perusakan tugu pencak silat yang belakangan marak di Sragen. Menanggapi hal tersebut, Bupati Yuni angkat bicara.

Jarang Disorot, Ini Sosok Dian Ekawati Istri Didi Kempot

Ekspedisi Mudik 2024

Jaga ketertiban

Dia menyampaikan bila anggota  pencak silat tidak ingin tugu perguruannya menjadi permasalahan, maka mereka harus sepakat menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Setiap perguruan silat juga harus bisa mengatur anggotanya untuk saling menjaga.

“Saya bilang semua pihak harus dapat menahan diri demi terwujudnya Bumi Sukowati yang tenang, kondusif, aman, dan nyaman. Polres sebagai penjaga Kamtibmas tentu memiliki alasan yang bisa dipertanggungjawabkan ketika mengambil rencana supaya tugu perguruan dirobohkan. Sebaliknya, para pendekar pun harus instropeksi diri. Gangguan kamtibmas yang timbul beberapa bulan ini dipicu oleh apa?” ujar Yuni, sapaan Bupati, saat dimintai tanggapan terkait permasalahan antarpendekar pencak silat, Sabtu (27/6/2020).

Yuni juga mempertanyakan apakah para pemimpin perguruan silat di Sragen bisa menjamin ketertiban anggotanya atau tidak agar tidak menimbulkan masalah. “Bila bisa, sampaikan dengan baik dan sepakat,” katanya.

Kisah Keluarga Miskin 5 Tahun Tinggal di Bekas Gudang Es Angker di Jajar Solo

Rencana tugu dirobohkan

Diberitakan sebelumnya, lebih dari  206 tugu perguruan silat yang ada di Kabupaten Sragen bakal dirobohkan. Langkah itu ditempuh demi menanggulangi aksi perusakan tugu perguruan silat yang belakangan marak terjadi di Bumi Sukowati.

Penegasan itu disampikan Kapolres Sragen, AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo seusai memimpin rapat koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) bersama tiga perwakilan perguruan silat di Ruang Sukowati, kompleks Setda Sragen, Jumat (26/6/2020)

6 Tahun Nikah dan Punya 2 Anak, Pernikahan Pasutri di Sragen Ini Dibatalkan, Kok Bisa? 

Pada awalnya, Kapolres Sragen memberi tenggat selama sepekan bagi semua perguruan silat untuk pembongkaran tugu yang sudah mereka bangun. Akan tetapi, sejumlah perwakilan dari perguruan silat meminta waktu lebih longgar karena perlu menyosialisasikan hal itu kepada semua anggotanya.

Terlebih, tidak semua wakil perguruan silat ikut hadir dalam pertemuan yang digelar di Ruang Sukowati Setda Sragen tersebut. Tenggat untuk pembongkaran semua tugu perguruan silat itu rencana baru akan diputuskan dalam pertemuan Senin depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya