SOLOPOS.COM - Balai Kota Solo (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Pemkot Solo akan merombak bangunan Pendapi Gede Balai Kota.

Solopos.com, SOLO —Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana merombak bangunan Pendapi Gede Balai Kota menjadi terbuka pada tahun depan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan penyusunan detail engineering design (DED) pembangunan Pendapi Gede Balai Kota selesai tahun ini.

“Tahun depan tinggal dibangun. Nanti konsepnya dibuat terbuka dengan membongkar dinding keliling dan masyarakat bisa memanfaatkan Pendapi Gede,” kata Rudy sapaan akrabnya ketika dijumpai wartawan, Senin (7/11/2016).

Rudy yang saat itu meninjau bangunan Pendapi Gede Balai Kota didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Budi Yulistianto dan pejabat Satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait, menerangkan selama ini kondisi bangunan Pendapi dikelilingi dinding kayu dan kaca.

Kondisi itu dinilai tidak terbuka, sehingga pihaknya akan membongkar dinding tersebut. Sedangkan pada bagian belakang akan diberi gebyok Jawa.

“Jadi nanti Pendapi Gede tidak panas lagi. Masyarakat juga diperbolehkan memanfaatkan untuk kegiatan seperti menari dan lainnya,” katanya.

Selain membongkar dinding Pendapi, Pemkot juga akan membangun akses untuk penyandang disabilitas. Bangunan pemerintah harus dibuat ramah bagi disabilitas. Rudy menginginkan agar Pendapi Balai Kota bisa digunakan masyarakat dalam berbagai kegiatan.

Konsultan perencanaan pembangunan Pendapi Gede Balai Kota, Agus Indriyo, mengatakan konsep pembangunan Pendapi Gede akan dikembalikan sebagaimana pendapa Jawa, yakni terbuka tanpa penyekat berupa dinding.

“Sekarang kondisi Pendapi Gede panas dan lebih pegap. Nah nanti jika dibuka itu anginnya akan masuk jadi tidak panas lagi,” tutur dia.

Sebagaimana diketahui, bangunan Pendapi Gede Balai Kota dibangun setelah Balai Kota terbakar pada 1999 silam. Peresmian Gedung Balai Kota dilakukan pada 23 Desember 2002 oleh Presiden Megawati Soekarnoputri.

Bangunan Pendapi Gede bergaya khas Jawa yang sepenuhnya terbuat dari kayu berukir, mulai sakaguru, tiang penopang sampai pada struktur pusat langit-langitnya. Setidaknya terdapat 16 tiang penyangga, empat di antaranya sakaguru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya