SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendapatan (JIBI/Bisnis/Dok.)

Solopos.com, KARANGANYAR - Badan Pusat Statistik (BPS) Karanganyar menyurvei 506 responden warga Karanganyar untuk mengetahui dampak Covid-19 bagi kehidupan mereka pada Juni lalu. Sebanyak 43,07 persen responden mengaku mengalami penurunan pendapatan dibandingkan dibandingkan Mei.

Berdasarkan hasil analisis survei yang didapatkan Solopos.com dari BPS Karanganyar, secara umum pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan pendapatan sebagian besar responden.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari keseluruhan responden yang mengaku terjadi penurunan pendapatan, sebanyak 61,95 persen dari responden laki-laki, dan 38,5 persen dari responden perempuan. Sebanyak 68,47 persen berasal dari pekerja berpendapatan rendah di bawah Rp1,8 juta.

Ekspedisi Mudik 2024

Tetap Hati-Hati! Pegawai Jasa Pengiriman di Mojosongo Solo Positif Covid-19

Meskipun terjadi penurunan pendapatan, namun dari hasil survei juga menunjukkan ada peningkatan pengeluaran rumah tangga responden. Peningkatan pengeluaran paling dirasakan dari sektor belanja bahan makanan karena dipengaruhi anjuran tetap di rumah dan meningkatkan imunitas dari pemerintah.

Peningkatan rata-rata setiap responden untuk biaya belanja bahan makanan mencapai 30 persen dibandingkan sebelum pandemi.

Selain itu, tambahan pengeluaran yang menyumbang faktor terbanyak juga berasal dari kebutuhan barang kesehatan. Sebanyak 57 persen responden mengaku membeli barang kesehatan selama pandemi Covid-19 sebagai penambahan pengeluaran lantaran kesadaran untuk hidup sehat.

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 5 Dibuka Besok Pukul 12.00 WIB, Begini Cara Daftarnya

Kepala BPS Karanganyar, Dewi Tri Rahayu, mengatakan hasil analisis sudah dilaporkan kepada Bupati Karanganyar, Juliyatmono, beberapa waktu lalu. Hasil analisis menurutnya bukan menjadi acuan utama kebijakan melainkan salah satu faktor pendukung telaah kebijakan yang akan ditentukan.

“Nanti menjadi acuan saja. Karena basisnya angka, tidak harus atau saklek harus dari data BPS. Tapi bisa menjadi indikator mana yang harus diperkuat dari hasil analisa kami. Sudah kami laporkan dan semoga bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masing-masing OPD yang bersangkutan dengan kajian kami,” ucap dia.

Lahirkan Bayi Laki-Laki, Anak Punk Pendarahan di Semak Belukar Brebes

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya